JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) akan membuat integrasi transportasi kereta api rel listrik (KRL commuter line) dan bus Transjakarta dengan membangun halte busway di 17 stasiun. Untuk tahun 2017 ini, ditargetkan ada 5-6 stasiun di ibukota yang terintegrasi dengan bus Transjakarta.
Ke-17 halte Transjakarta yang bakal mengusung konsep TOD (Transit Oriented Development) berada di Stasiun Tebet, Stasiun Depok Baru, Stasiun Pasar Minggu, Stasiun Duren Kalibata, Stasiun Cawang, Stasiun Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Sudirman, Stasiun Karet, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Palmerah, Stasiun Kebayoran, Stasiun Juanda , Stasiun Cikini, Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Grogol, dan Stasiun Klender.
“Konsep antar-moda transportasi memang harus dibuat terintegrasi. Karenanya, hal tersebut perlu dikembangkan di stasiun-stasiun lainnya. Konsep ini disebut dengan Transit Oriented Development atau TOD,” jelas Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. “Karenanya, saya minta DKI dan PT KAI duduk sama-sama untuk membahas TOD-TOD ini dan mesti digarap dengan baik. Kami ingin penumpang itu dari satu moda ke moda yang lain movement-nya itu efisien.”
Budi menambahkan bahwa ada 17 titik di seluruh Jakarta yang sedang dikembangkan untuk sistem integrasi ini. Namun, pihaknya masih akan merinci secara detail supaya konektivitas antar-moda, terutama Transjakarta dengan kereta api ini bekerja lebih dulu, baru kemudian disusul ke inter-moda yang lainnya. “Diharapkan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta dapat menyelesaikan konsep TOD di titik-titik stasiun KRL tersebut dalam waktu dua minggu,” sambung Budi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengatakan bahwa realisasi untuk konsep ini memang membutuhkan pengkajian terlebih dahulu. Aspek kajian, menurut Andri, mencakup potensi penumpang kereta yang membutuhkan layanan Transjakarta dan kemungkinan kondisi lokasi disinggahi Transjakarta.
“Karena itu, kemungkinan kami hanya bisa merealisasikan sebagian dari 17 stasiun yang ditargetkan oleh Bapak Menteri,” ujar Andri. “Kalau Pak Menteri maunya dua minggu, sudah realisasi semua, tetapi kami harus melakukan lakukan kajian terlebih dulu. Kemungkinan, tahun ini baru bisa diwujudkan lima atau enam stasiun.”
Penyatuan moda transportasi ini bertujuan untuk memudahkan dan menarik minat warga ibukota menggunakan transportasi umum. Saat ini, sudah ada tujuh stasiun KRL commuter line yang telah terintegrasi dengan bus Transjakarta, yaitu Palmerah, Jatinegara, Sudirman, Kota, Grogol, Tanah Abang, dan Cawang.