Jakarta – Hari ini, Senin, 1 Juli 2013 PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) resmi menetapkan e-ticket (commet) dan tarif progresif. Sejak sosialisasi sudah disiapkan 1,2 juta tiket. Tetapi sampai saat ini sudah hilang sekitar 200.000 tiket.
Menurut Humas PT KCJ Eva Chairunisa, pihak PT KCJ sudah menyediakan Commet sebanyak 800 ribu hingga 1,2 juta kartu untuk KRL. Di setiap stasiun disediakan stok kartu sebanyak dua atau tiga kali lipat dari jumlah penumpang rata – rata.
Tetapi hingga hari ini tiket elektronik ini sudah hilang 16,7 persen atau sebanyak 200.000 kartu. Tiket ini hilang karena tidak dikembalikan oleh penumpang. Karena kejadian ini PT KAI rugi sekitar Rp 800 juta.
“Satu kartu saja Rp 4.000. Ya tinggal dikali 200 ribu tiket,”ujar Direktur Utama KAI Ignasius Jonan.
Untuk mengatasi hal ini, PT KAI akan mencetak ulang tiket ini. Namun PT KAI akan mencetaknya dengan tampilan yang tidak menarik. Hal ini dilakukan agar penumpang tidak membawa pulang tiket tersebut.
“Kita berusaha cetak kartu sekali lagi, kartu flat saja, tidak berwarna. Biar tidak menarik, soalnya kalau bikin bagus-bagus hilang,”ungkap Jonan.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan juga bahwa sejak sosialisasi hingga hari ini resmi diberlakukan, sudah 200ribu tiket yang hilang. Hal ini terjadi karena penumpang ingin menjadikan tiket ini sebagai kenang-kenangan. Karena hal ini, Dahlan meminta pihak KAI untuk menyiasati kondisi agar tidak terulang kembali.