Jakarta – Pemerintah membuktikan keseriusannya dalam mengembangkan jaringan transportasi di luar pulau Jawa. Salah satunya adalah jaringan kereta api di Pulau Sumatera yang rencananya akan menghubungkan area-area strategis seluruh provinsi di Pulau tersebut.
Melalui Kementerian Perhubungan, jalur kereta api yang sedianya menyambungkan seluruh kota, kabupaten, dan pelabuhan di Sumatera ini saat ini sedang dikembangkan. Pemerintah menargetkan, seluruh provinsi di Sumatera akan terhubung dengan jalur kereta api paling lambat pada 2019 mendatang.
“Kalau dana ada, maka 2019 rel kereta api ke sejumlah kota atau kabupaten dan provinsi akan selesai,” terang Hermanto Dwiatmoko, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, dalam perbincangan dengan awak media di Jakarta pekan lalu.
Memanfaatkan rel-rel lama yang terbengkalai, Kemenhub berencana membangun rel kereta api baru sepanjang 1.520 Km di Pulau Sumatera.
“Kalau di Sumatera ditotal ada 1.520 Km. Itu bangun (jaringan baru) yang missing link,” ungkap Hermanto.
Untuk mewujudkan proyek ini, dibutuhkan dana sebesar Rp 77,62 Triliun yang akan dibiayai oleh APBN maupun pinjaman dari Jepang. Nilainya tak jauh berbeda dari dana investasi untuk pembangunan jalur kereta cepat Jakarta-Bandung sepanjang 142 Km yang mencapai USD 5,5 Miliar (sekitar Rp 74,8 T).
Jaringan kereta api pulau Sumatera tersebut nantinya akan menyambungkan jalur rel di beberapa titik, diantaranya Lhokseumawe-Besitang (248 km), Rantauprapat-Duri-Dumai (249 km), Duri-Pekanbaru (90 km), Pekanbaru-Muaro (164 km), Muaro-Muaro Kalaban (26 km), Pekanbaru-Jambi (350 km), Jambi-Kertapati (218 km), serta jalur ganda Kertapati-Prabumulih (90 km) dan reaktivasi jalur Besitang-Binjai (85 km).