3 Peristiwa Tertabrak Kereta Api terjadi di Jawa Tengah

Dalam dua hari terakhir terdapat 3 di wilayah Jawa Tengah dengan 3 tempat yang berbeda. Semua tewas seketika setelah ditabrak api yang melintas.

Kamis, 18 Juli 2013 sekitar pukul 15.30 WIB Asep Saripudin (42) warga RT 1 RW 1 Desa Keburuhan, Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo kereta api Taksaka jurusan Jakarta – Yogyakarta. Asep tertabrak saat melintasi perlintasan sebidang tanpa palang pintu di RT 1 RW 6 Kampung Bnadeng Kerlurahan Kutoharjo.

Kejadian ini berawal saat korban dan temannya akan melewati perlintasan ganda. Korban dan temannya telah berhenti saat ada kereta barang lewat. Setelah kereta barang lewat korban yang berada dibelakang temannya memacu sepeda motornya tetapi dari jalur lain melaju KA Taksaka. Dan akhirnya korban tersambar. Korban meinggal saat dilarikan ke RS Palang Biru.

Jum’at, 19 Juli 2013 sekitar pukul 07.40 WIB di desa Jabres, Kecamatan Sruweng, Kebumen seorang pria tanpa identitas tertabrak kereta api (KA) Sawunggalih Utama jurusan Kutoharjo – Pasar Senin. Pria ini diperkiran berusia 54 tahun.

Pria ini memiliki ciri-ciri kulit sawo matang dan tinggi sekitar 160 cm. Setelah tertabrak pria ini terseret sejauh 75 m. Kondisi pria ini setelah tertabrak sangat mengenaskan. Kepalanya pecah, pergelangan tangan kanan patah, pingga robek dan lutut kaki kiri patah.

Korban ini segera dievakusi ke RSUD terdekat untuk dievakuasi dan divisum.

Menurut salah satu saksi Khayat Munawar (23) warga desa Jabres, pihaknya telah memperingatkan pria tersebut tetapi sepertinya pria tersebut tidak mendengar peringatanya.

“Dia tidak menghiraukan peringatan itu terus berjalan di tengah tengah rel,”ujarnya kepada suaramerdeka.com.

Di hari yang sama, Jum’at juga terjadi lagi kecelakaan. Horison (53) warga Desa Bayem, Kecamatan Kutoharjo tertabrak kereta api Fajar Jogja. Pria ini tertabrak di perlintasan bidang tanpa palang pintu di Desa Majir, Kecamatan Kutoharjo, Purworejo sekitar pukul 09.00 WIB.

Korban terseret sejauh 50 meter. Korban langsung tewas seketika karena mengalami luka cukup parah.

 

Akhir – akhir ini banyak terjadi peristiwa – peristiwa seperti ini. Hendaknya para jalan berhati – hati saat melintasi perlintasan kereta api tidak berpalang pintu.

Tentang Mirza Pratiwi 347 Articles
Kontributor berita, berasal dari Madiun: pusat pengembangan industri kereta api di Indonesia. Saat ini sedang menyelesaikan studi Teknologi Informasi di Universitas Negeri Malang. Penulis yakin bahwa masalah transportasi di Indonesia akan lebih baik jika difokuskan pada pembangunan sistem transportasi masal.