JAKARTA – Penerapan e-ticketing dan tarif progresif hari ketiga terganggu oleh KRL Bogor-Jakarta. KRL (Kereta Rel Listrik) yang biasanya hanya berhenti di stasiun terpantau, hari ini sering berhenti di tengah perjalanan antar stasiun.
Dampaknya, waktu tempuh KRL tersebut molor. Misalnya waktu tempuh hingga Depok yang biasanya hanya 30 menit, hari ini hampir satu jam. KRL juga baru tiba di Stasiun Pasar Minggu setelah menempuh perjalanan setengah jam, lebih lama dari biasanya.
Banyak penumpang yang mengeluhkan kejadian ini. “Keretanya berhenti terus di antara stasiun, tidak ada pengumuman juga apa penyebabnya,” ujar Sutie, seorang penumpang yang menuju Stasiun Gondangdia.
Sutie menggunakan kereta pukul 07.07 dari Stasiun Bogor dan harus tiba di kantornya pukul 09.00 WIB. Biasanya, kereta tiba di Gondangdia sekitar pukul 08.40 WIB. “Apa karena tiketnya murah jadi lama begini?” keluhnya.
Tiket KRL menjadi lebih murah karena berlakunya sistem tarif progresif dan tiket elektonik sejak 1 juli lalu. Hingga kemarin sebanyak 60.000 kartu multitrip telah terjual, seperti dijelaskan Juru bicara PT KCJ, Eva Chairunisa.
Selain Sutie, Eka Putri yang menggunakan kereta yang berangkat lebih pagi juga mengeluhkan kelambatan KRL tersebut. Biasanya dari Bogor ke Tebet memakan waktu satu jam. “Tapi hari ini satu jam belum sampai Pasar Minggu,” ujar Putri.
Lambatnya KRL Bogor-Jakarta hari ini menurut petugas di beberapa Stasiun disebabkan adanya antrean kereta. Sayangnya humas Daop 1 PT KAI dan humas PT KCJ belum bisa dimintai konfirmasi.