JAKARTA – Masyarakat masih harus bersabar untuk bisa menggunakan fasilitas KA Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Pasalnya, PT Railink selaku operator moda transportasi tersebut, resmi memperpanjang penghentian sementara operasional mulai 1 hingga 31 Agustus 2021 mendatang. Kebijakan serupa juga diterapkan untuk KA Bandara Internasional Kualanamu di Medan.
“Travelers, penghentian operasi sementara KAI Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dan KAI Bandara Kualanamu, Medan diperpanjang terhitung mulai pada tanggal 1-31 Agustus 2021,” tulis PT Railink dalam Instagram resminya. “Mari kita perkuat disiplin dan saling mengingatkan untuk patuh pada protokol kesehatan. “Hindari kerumunan, wajib pakai masker , menjaga jarak, kurangi mobilitas, rutin mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.”
Sebelumnya, PT Railink telah menghentikan operasional KA Bandara Soekarno-Hatta dan KA Bandara Kualanamu untuk sementara waktu mulai tanggal 21 hingga 31 Juli 2021. Kala itu, perusahaan mengatakan bahwa hal tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona di Indonesia. Untuk penumpang KAI Bandara yang telah memiliki tiket, dapat melakukan pengembalian 100 persen di luar bea pemesanan, dengan melampirkan bukti tiket dan bukti transaksi ke email [email protected].
Dalam masa pandemi ini, PT Railink telah melakukan berbagai langkah untuk mengurangi potensi penyebaran dan penularan virus Covid-19 di lingkungan KA Bandara, antara lain penerapan physical distancing, pembersihan kereta dan stasiun secara rutin, penyemprotan cairan desinfektan, penyediaan hand sanitizer, pembagian masker, pengukuran suhu tubuh penumpang hingga mewajibkan seluruh penumpang untuk menggunakan masker saat menggunakan layanan KA Bandara, baik di area stasiun maupun dalam KA Bandara.
KA Bandara Soekarno-Hatta sendiri sudah beroperasi untuk umum sejak 26 Desember 2017 silam. Pada tahap awal, operasional kereta tersebut hanya melayani naik turun penumpang di Stasiun Sudirman Baru, Stasiun Batu Ceper, dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta. Selama pandemi virus corona, layanan ini termasuk yang paling terkena dampak pembatasan sosial.