Airline, Livery Terbaru Kereta Api Argo

Argo merupakan branding dari kelas eksekutif yang tertinggi di Indonesia. Layanan Argo ini dirilis pertama kali pada 31 Juli 1995 di era pemerintahan Presiden Soeharto. Saat itu, generasi api Argo yang pertama adalah Argo Bromo dan Argo Gede.

Kata Argo sendiri diambil dari bahasa Jawa Kuno yang artinya gunung. Itulah mengapa kereta api Argo menggunakan nama gunung, kecuali Argo Dwipangga. Argo disimbolkan sebagai kereta api cepat, yang memang pada awal operasinya berjalan cepat. Argo Bromo misalnya, bisa menempuh rute Jakarta-Surabaya dalam waktu 9 jam dengan hanya berhenti di Semarang.

Kereta yang digunakan untuk armada Argo pun tidak main-main. Bogie yang digunakan menggunakan bogie terbaru, yaitu NT-60/K8, K9, ataupun TB398/K5. Dengan bogie tersebut, kereta Argo diklaim dapat melaju dengan kecepatan maksimal 100 km per jam hingga 120 km per jam.

Awalnya, hanya ada dua Argo yang beroperasi di Indonesia, yaitu Argo Bromo dan Argo Gede. Lalu, pada tahun 1996, PERUMKA (sebelum menjadi PT KAI) merilis model Argo Lawu JS0751. Kemudian, disusul Argo Muria I pada tahun 1997, Argo Wilis dan Argo Dwipangga pada tahun 1998, serta Argo Muria II pada tahun 2001.

Sebagai kereta api di kelas tertinggi, kereta Argo juga dibekali dengan livery yang menawan. Kereta api ini mengusung livery garis biru yang elegan atau pinky ala Argo Bromo Anggrek.

Pada tahun 2015, kereta api Argo Bromo Anggrek menjalani pemeliharaan akhir di Balai Yasa Surabaya Gubeng. Kereta api ini pun menggunakan livery terbaru yang diberi nama Airline atau Kesepakatan, yang saat ini juga sudah digunakan kereta api Jayabaya. Livery ini dihadirkan untuk menggantikan livery Go Green dengan dominasi garis hijau yang saat itu bertujuan untuk kampanye lingkungan bersih dan hijau.

Selain livery baru, kereta api Argo Bromo Anggrek juga menyediakan hiburan selama berupa tayangan audio/video (show on rail). Selain itu, juga bisa memesan makanan dan minuman sesuai dengan menu pilihan yang disediakan, baik di tempat duduk masing-masing maupun di kereta restorasi yang didesain menyerupai mini bar yang dilengkapi fasilitas karaoke.

Karena memiliki fasilitas kelas atas, kereta api Argo memang tergolong mahal. Tarif Argo Bromo Anggrek berada di rentang Rp285.000 hingga Rp555.000, sedangkan tarif Argo Dwipangga dan Argo Lawu berada di kisaran Rp215.000 hingga Rp445.000. Sementara, tarif Argo Wilis berada di kisaran Rp210.000 hingga Rp500.000.