DEPOK – Untuk mengatasi lonjakan penumpang dan kelancaran layanan di Stasiun Citayam, PT KCJ akan membuka akses masuk di sisi barat stasiun tersebut. Cahayono, Kepala Stasiun Citayam, mengatakan bahwa pemasangan akan dilakukan pekan ini, tapi terkendala oleh sebuah rumah dinas yang saat ini masih ditempati.
“Targetnya segera. Tinggal pasang, tapi masih ada kendala sedikit,” ungkap Cahyono kepada tempo, Kamis (25/7/2013).
Menurutnya, penambahan akses masuk yang rencananya akan dipasangkan tiga gate baru itu sangat penting, mengingat penumpang di barat stasiun yang akan masuk ke peron harus ke timur stasiun untuk masuk melalui pintu utama.
Setiap hari, di Stasiun Citayam terjadi penambahan penumpang. Hingga hari ini, penumpang mencapai 24 ribu, padahal sebelumnya hanya mencapai 18 ribu penumpang.
Menurut Cahyono, lonjakan terjadi sejak berlakunya tarif progresif KRL. “Terus bertambah setiap hari, Seminggu terakhir saja banyak, kebanyakan yang single trip dan perpindahan penumpang ekonomi ke CL AC,” ujarnya.
Cahyono menambahkan, rumah dinas yang menjadi kendala utama, saat ini masih ditempati pensiunan kondektur Kereta Api Indonesia. Sebenarnya, masa penempatan rumah tersebut hanya sampai Desember 2012. Pihak stasiun juga telah memberi surat pemberitahuan agar rumah tersebut segera dikosongkan dan akan dirobohkan pada tanggal 19 Juli 2013 lalu.
“Namun orangnya belum mau mengosongkan sampai sekarang. Kami tidak tahu apa kepentingannya,” ungkapnya.
Akibati penolakan itu, pihak stasiun akhirnya mengirimkan surat kepada Post Keamananan PT KAI untuk menindak tegas. Permintaan itu lantaran mereka telah meminta baik-baik namun ditolak dan dianggap sebagai kendala pelayanan.
“Kalau tetap tidak dikosongkan, ya, akan di kosongkan paksa oleh petugas keamanan,” imbuhnya.
Salah satu Staf PT KCJ di Stasiun Citayam, Rita Lusita, mengatakan penambahn akses masuk itu dikarenakan banyaknya permintaan penumpang yang berada di sebelah barat stasiun. “Alasannya, banyak penumpang dari utara dan barat yang jauh dari pintu sekarang,” kata Rita.
Rita menjelaskan, saat ini Citayam hanya memiliki 8 gate di pintu utama stasiun. Pada pagi hari sampai pukul 12 siang, 7 gate berfungsi sebagai gate in dan 1 sabagai gate out, sementara di sore hari berlaku sebaliknya. Masalah yang belum bisa terselesaikan hingga saat ini adalah antrian panjang di gate dan loket stasiun. Sehingga penambahan tiga gate tersebut diharapkan akan membantu pembagian penumpang dan mengurai antrian.
Menurut Rita, saat ini, banyak penumpang yang malas ke gate karena panjangnya antrian. Oleh karena itu, pihaknya telah membuat jalur-jalur yang memisahkan penumpang keluar dan masuk.
“Masih banyak penumpang yang tidak mau ke gate. Padahal ketentuan e-ticketing melalui gate, makanya kami pasang jalur ke gate,” ujarnya.