Ambles, KAI Pastikan Jalur Kereta Sukatani-Ciganea Aman Dilewati

Perbaikan Rel Kereta Api antara Stasiun Sukatani-Stasiun Ciganea - www.pikiran-rakyat.com

Purwakarta hilir perlintasan api di KM 110+750-770 antara Sukatani-Stasiun Ciganea mengalami penurunan tanah alias ambles mencapai 55 mm. Pergerakan tanah selama tanggal 3-8 Maret 2017 lalu telah membuat jalur hilir ambles hingga 20 meter.

Walaupun ambles, jalur rel KA tersebut menurut (KAI) masih aman untuk dilalui. Penanganan secara sementara sudah mulai dilakukan dengan tahap normalisasi jalur rel. Misalnya saja dengan memberikan batasan kecepatan kereta melintas hanya pada 20 km/jam.

“Penurunannya sebesar 50 milimeter, kami segera atasi dan lakukan normalisasi demi keselamatan . Saat (kereta) melintasi KM 110+750-770, kecepatan kami batasi hanya 20 km/jam. Dari kecepatan normalnya 55 km/jam,” ungkap Kepala Daop 2 Bandung, Saridal.

Untuk mengetahui penyebab pasti amblesnya jalur tersebut, PT KAI juga menyiagakan tim dari Himpunan Ahli Tanah Indonesia (HATI) untuk meneliti penyebab penurunan tanah tersebut pada Rabu (15/3). Saridal juga menjelaskan jika setidaknya ada 47 di wilayah Daop 2 Bandung yang rawan ambles.

Di Purwakarta titik rawan tersebut berada di KM 107 dan KM 110 antara Stasiun Sukatani-Stasiun Ciganea dan KM 99 Sadang antara Stasiun Purwakarta-Stasiun Cibungur. “Di (wilayah) DAOP Bandung itu ada 47 lokasi, di Purwakarta di lokasi ini Kilometer 110 dan 107. Serta Kilometer 99 di gorong-gorongnya ambrol, namun hanya dua jam sudah dibereskan dan sudah normal lagi,” papar Saridal. Meski demikian, KAI menyiapkan langkah antisipasi seperti 172 petugas penjaga rawan di sana.

Jalur rel menuju lintas selatan ambles usai tanah di sekitar rel longsor sepanjang 100 meter dengan kedalaman sekitar 2 meter. Hal itu juga semakin parah akibat curah hujan yang tinggi di daerah itu dan adanya aliran air di bawah tanah. Kepala Teknik Perkeretaapian Jawa Bagian Barat, Arisman mengungkapkan jika perbaikan secara permanen menghabiskan waktu lebih dari 5 bulan.

“Menurut kami untuk tanah di Jawa Barat ini sangat labil, kita tahu terjadi juga di beberapa titik, bukan hanya di sini, di lintas Bandung-Banjar juga sangat rawan. Jadi kita perlu penelitian, apalagi di musim hujan saat ini. Dipastikan masih aman, kami pantau terus,” jelas Arisman.

Sedangkan Manager Humas Daop 2 Bandung, Joni Martinus menuturkan bahwa untuk mengantisipasi daerah rawan dan musim hujan, pihaknya sudah menyiapkan Flying Gang (Regu Siaga) di sejumlah lokasi seperti di KM 110 antara Stasiun Ciganea-Stasiun Sukatani dan KM 99 antara Stasiun Purwakarta dan Stasiun Cibungur.