SOLO – Pemerintah agaknya mulai serius menggarap kereta rel listrik (KRL) yang menghubungkan Solo dengan Yogyakarta. Pasalnya, Kementerian Perhubungan berencana menyiapkan anggaran sebesar Rp1 triliun untuk menggarap proyek tersebut, yang diharapkan bisa mulai dikerjakan pada tahun ini dan selesai dalam kurun waktu dua tahun.
“Untuk saat ini, kami tengah mengidentifikasi permasalahan yang ada terlebih dahulu, dan untuk selanjutnya, jika anggaran sudah tersedia, maka segera diselesaikan,” tutur Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam kunjungannya di Stasiun Solo Balapan, Minggu (1/4) kemarin. “Karena ini proyek multiyears, untuk dananya kami ambilkan dari APBN.”
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) berharap pembangunan KRL rute Solo-Yogyakarta segera dapat terealisasi mengingat tingginya permintaan penumpang terhadap rute tersebut. Sayangnya, hingga saat ini, perusahaan belum tahu kejelasan proyek tersebut, meski material untuk membangun infrastruktur elektrifikasi jalur KRL juga telah disiapkan.
“Keberadaan tiang beton untuk listrik aliran atas (LAA) akan segera dipasang. Hanya saja, kapan waktunya, kami belum bisa memastikan karena pemasangan material tersebut merupakan kewenangan dari Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan,” kata Direktur PT KAI, Edi Sukmoro. “Infonya, tahun depan tiang itu akan mulai dipasang. Tetapi, kalau ingin tahu pastinya, tanyakan langsung ke Dirjen.”
Sementara itu, menurut Manajer Humas PT KAI DAOP 6 Yogyakarta, Eko Budiyanto, permintaan masyarakat untuk pengoperasian KRL jalur Solo-Yogyakarta-Kutoarjo cukup banyak. Mereka menyampaikan permintaan tersebut melalui media sosial, sehingga pihaknya berharap permintaan masyarakat itu bisa segera terwujud karena pemerintah saat ini dinilai cukup perhatian terhadap angkutan massal seperti kereta api.
“Bahkan, mereka juga meminta agar KA Prambanan Ekspres yang selama ini beroperasi melayani rute Solo-Yogyakarta agar sekalian diganti dengan KRL,” tutur Eko. “Melihat tingginya animo masyarakat, kami berharap agar proyek ini segera dikerjakan sehingga pengguna jasa bisa PP Solo-Yogyakarta menggunakan kereta listrik.”