Jakarta – PT Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek menambah petugas di stasiun kereta rel listrik (KRL) hingga 3 kali lipat di Stasiun Gondangdia dan Stasiun Juanda sebagai langkah antisipasi kenaikan jumlah penumpang usai aksi demo pada Jumat (4/11).
Vice President Corporate Communication PT KCJ, Eva Chairunisa menuturkan bahwa penambahan petugas keamanan, kebersihan, hingga pelayanan penumpang di loket penjualan tiket ditambah supaya situasi pelayanan KRL tetap berjalan lancar.
“Antisipasinya, kita menambah petugas keamanan hingga penjualan tiket, dua hingga tiga lipat jumlahnya dari petugas yang biasanya. Biasanya, jumlahnya itu kan beda-beda tiap stasiun, misalnya 14 petugas di satu stasiun, lalu ditambah jadi 45,” ujar Eva, Jumat (4/11).
Eva menambahkan, penumpang KRL juga bisa membeli tiket lewat loket portabel dan vending machine. “Makanya, kita tambah petugas penjualan, ada yang portable, ada yang loket dan ada yang vending machine,” katanya.
Tak hanya menambah petugas, PT KCJ juga menambah 5 rangkaian kereta api untuk relasi Jakarta Kota-Bekasi dan Jakarta Kota-Bogor untuk mengakomodir kenaikan jumlah penumpang. “Kelima KRL tambahan tersebut beroperasi mulai pukul 18.00,” ucap Eva.
Berdasarkan pengamatan PT KCJ, antrean calon penumpang kereta terbanyak ada di Stasiun Juanda dan Gondangdia. Hingga pukul 18.00 kemarin tercatat 54 ribu penumpang keluar-masuk dari Stasiun Juanda. Jumlah itu meningkat 3 kali lipat dari rata-rata penumpang per hari di Stasiun Juanda, yaitu sekitar 17 ribu penumpang per hari.
Sementara itu di Stasiun Gondangdia juga mengalami lonjakan penumpang hingga 54 ribu pada pukul 18.00. Jumlah itu lebih tinggi dari rata-rata harian di Stasiun Gondangdia yang hanya sekitar 17 ribu penumpang per hari.