Antrian Penumpang KRL Mulai Tidak Terlihat

model e-ticketing di pintu masuk peron di Staiun Jakarta Kota, Jakarta Barat
sumber : detikcom

Jakarta – Sejak diberlakukaknnya dan banyak masyarakat yang berlaih menggunakan Comutter Line sebagai salah satu massal yang digunakan sehari – hari. Setelah diberlakukannya progresif sejak 1 Juli 2013 kemarin, antrian panjang para penumpang untuk membeli sering sekali dilihat. Tetapi beberapa hari ini antrian panjang para penumpang di  wilayah sudah mulai tidak terlihat. Hal ini disebabkan karena para penumpang mulai beralih dari menggunakan kartu single trip menjadi kartu multi trip.

Pembenaran tentang berita ini disampaikan oleh Kepala HumasPT Api Indonesia (KAI) Daop I, Sukendar kepada detikFinance,” Banyak yang pakai multi trip jadi antrian loket sudah terurai.”

Mulai dari awal peluncurannya 1 Juli 2013 hingga saat ini sudah sekitar 200ribu kartu multi trip yang terjual. Para penumpang yang menggunakan kartu multi trip saat akan naik KRL tidak perlu lagi antri di loket tetapi langsung menuju mesin e-ticketing. Jadi penumpang pengguna kartu multi trip tidak perlu lagi membeli kartu single trip untuk sekali jalan di loket.

Tetapi meskipun begitu masih saja ada antrian saat masuk dan keluar dari pintu otomatis. Hal ini bisa terjadi karena penumpang ingin terburu – buru masuk ataupun keluar jadi tidak memperhatikan pintu otomatisnya, saat sudah bisa masuk penumpang tidak segeramasuk dan akhirnya pintu tertutup kembali dan harus mengulang menempel kartunya lagi.

Untuk mengatasi hal ini pihak telah menyediakan petugas disetiap pintu masuk otomatis, untuk membantu para penumpang yang kesulitan. Selama beberapa bulan kedepan petugas tersebut akan tetap berjaga di sekitar pintu otomatis.

 

Tentang Mirza Pratiwi 347 Articles
Kontributor berita, berasal dari Madiun: pusat pengembangan industri kereta api di Indonesia. Saat ini sedang menyelesaikan studi Teknologi Informasi di Universitas Negeri Malang. Penulis yakin bahwa masalah transportasi di Indonesia akan lebih baik jika difokuskan pada pembangunan sistem transportasi masal.