Jakarta – Aplikasi KAI Access besutan PT Kereta Api Indonesia (KAI) kini memiliki fitur yang lengkap. Selain memungkinkan pelanggan untuk membeli tiket KA, aplikasi ini juga dilengkapi berbagai fitur tambahan yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan bagi para pelanggan KAI.
“KAI Access memiliki berbagai benefit yang sangat berguna bagi pelanggan setia KAI di antaranya lebih murah, lebih mudah, adanya layanan khusus Premium Member, serta selalu ada inovasi terbaru,” kata Direktur Niaga KAI Dadan Rudiansyah di Jakarta, seperti dilansir Detik.
Lebih lanjut Dadan menerangkan, pemesanan tiket KA dengan KAI Access lebih murah dibanding aplikasi lain di mana calon penumpang tak akan dikenai biaya tambahan ketika hendak membeli tiket kereta api. Guna memudahkan pembayaran tiket kereta yang dipesan melalui KAI Access, KAI pun menyediakan berbagai channel pembayaran, mulai dari LinkAja, direct debit, QRIS, dan berbagai metode pembayaran lain. “Dengan beragam alternatif tersebut, calon pelanggan bisa langsung memesan dan membayar tiket tanpa perlu berpindah aplikasi,” ungkap Dadan.
KAI Access sendiri dikembangkan untuk memudahkan penumpang dalam melakukan transaksi. Lewat KAI Access, penumpang yang akan mengubah jadwal atau membatalkan tiket tak perlu lagi repot-repot datang ke stasiun. Di samping itu, tiket dengan tarif reduksi juga bisa dilakukan via KAI Access usai akun pelanggan terdaftar.
“Yang terbaru, KAI menghadirkan fitur pemesanan layanan pemeriksaan GeNose C19 di KAI Access mulai Maret 2021 lalu. Saat ini fitur tersebut telah tersedia bagi pelanggan keberangkatan dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen. KAI secara bertahap akan terus menambah layanan ini untuk keberangkatan di stasiun-stasiun lainnya,” ucap Dadan.
Sebagai informasi, seiring dengan berakhirnya masa larangan mudik, maka masa berlaku hasil tes negatif untuk rapid test antigen dan RT PCR sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api. “Sedangkan untuk masa berlaku hasil negatif tes GeNose C19 tidak berubah, jadi tetap maksimal 1 x 24 jam dari pengambilan sampel,” jelas Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daops) VI Yogyakarta, Supriyanto.