MEDAN – Hari Ini, PT Angkasa Pura II melakukan uji coba Bandara Kuala Namu, Sumatera Utara. Uji coba bandara yang akan mulai beroperasi 25 Juli mendatang ini melibatkan 1.700 orang. “Dengan melibatkan 1.700 orang,” kata Kristanto selaku Kepala Humas Angkasa Pura II.
Kristanto mengatakan dalam uji coba tersebut, seakan-akan ada delapan maskapai yang bersiap lepas landas. Kristanto juga mengatakan soft operation Bandara Kuala Namu akan dilaksanakan pada 25 Juli mendatang. Hari itu juga operasional Bandara Polonia akan dihentikan. Bandara Polonia akan dikembalikan kepada TNI Angkatan Udara,” ucapnya.
Bandara Polonia yang memiliki luas 144 hektare dapat menampung 900 ribu penumpang per tahun. Sedangkan Bandara Kuala Namu yang dibangun di atas lahan seluas 1.365 hektare diharapkan dapat menampung 8,1 juta penumpang per tahun pada pembangunan tahap pertama, 15 juta penumpang per tahun setelah pembangunan tahap kedua, dan 22,18 juta penumpang per tahun pada pengembangan ultimate bandara.
Sampai saat ini Bandara Polonia dapat menampung sebelas pesawat. Sedangkan Bandara Kualanamu diharapkan mampu menampung 21 pesawat, yang terdiri dari 11 pesawat Boeing 747-400, 7 Boeing 737 dan 3 pesawat Airbus A300.
Secara terpisah, Hermanto Dwiatmoko, Direktur Keselamatan Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengatakan, kereta akan mulai beroperasi setelah bandara dan akses jalan menuju bandara siap. “Jika bandara itu telah berfungsi, keretanya segera beroperasi,” katanya beberapa waktu lalu.
Sebelumnya dua set kereta dari Jakarta telah dikirimkan ke Bandara Kuala Namu. Pada September mendatang, Korea akan menambah armada untuk kereta bandara pertama di Indonesia ini. Dari segi operasional, saat ini jalur sepanjang 28 kilometer telah selesai dibangun. Jalur yang sudah ada itu diremajakan oleh KAI serta satuan kerja Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan. Kereta Kuala Namu nantinya akan melewati Stasiun Medan – Aras Kabu – Kuala Namu. Waktu keberangkatan kereta pun nantinya disesuaikan dengan jadwal penerbangan di Bandara Kuala Namu.
Husein Nurroni, Direktur Teknik dan Operasi Railink mengatakan kereta itu mampu menampung 172 penumpang tiap set atau 3.000 sampai 4.000 penumpang per hari. “Sekitar 1 juta-1,3 juta penumpang per tahun,” katanya.
PT Angkasa Pura II juga menyatakan tarif kereta dari kota Medan ke Bandara Kuala Namu sebesar Rp 50 ribu per penumpang sekali jalan. Tarif ini untuk penumpang yang naik kereta milik PT INKA yang dikirim dari Jakarta. “Selama pakai kereta dari PT Industri Kereta Api (INKA), tarif masih Rp 50 ribu per penumpang,” kata Kristanto kepada Tempo, Sabtu (6/7).
Nantinya jika kereta dari Korea yang didatangkan PT Railink beroperasi, tarif yang berlaku adalah Rp 80 ribu per penumpang untuk sekali perjalanan. Tarif dihitung berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 28 Tahun 2012. Peraturan tersebut menetapkan pedoman perhitungan dan penetapan tarif angkutan orang dengan kereta api.