Bangun Jalur KA Kutai Barat-Balikpapan, Rusia Investasi Rp 32,2 Triliun

Jakarta – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Gubernur Awang Faroek dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin pada Selasa (6/12) untuk mendiskusikan berikut jalurnya di Kalimantan Timur.

“Nilai yang dikucurkan untuk KA Kutai Barat-Balikpapan sepanjang 203 kilometer, senilai US$ 2.423,11 juta (sekitar Rp 32,2 triliun),” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan, Rabu (7/12).

Russian Railways lewat anak usahanya, PT Api Borneo adalah investor dan juga penggagas pembangunan jalur kereta api di Kaltim tersebut. Mulanya, KA itu dikhususkan untuk angkutan batubara. Tetapi, Kereta Api Borneo rupanya juga berencana menyiapkan kereta angkutan penumpang.

Walau begitu, rencana pengadaan angkutan penumpang tersebut bertentangan dengan prinsip perkeretaapian khusus dalam Peraturan Nomor 56 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan perkeretaapian. Bambang mengungkapkan jika Menhub telah mengeluarkan izin prinsip pembangunan perkeretaapian khusus pada 2 September 2014 dan Gubernur Kaltim menyetujuinya pada 25 September 2014.

Lantaran terjadi perubahan izin menjadi perkeretaapian umum, maka pemerintah kini tengah merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2009 untuk memberi peluang pada penggagas proyek dalam rangka memberi usulan pembangunan perkeretaapian umum. “Untuk itu, Kereta Api Borneo secara paralel diminta untuk mengubah izin prinsip, dari perkeretaapian khusus menjadi perkeretaapian umum,” imbuh Bambang.

“Untuk pembangunan jalur kereta api tersebut akan difokuskan pada rute Balikpapan – Samarinda dan rute Naloi – Waraloi,” kata Bambang. Selain di Kalimantan, Russian Railways kabarnya juga berminat untuk mengembangkan jalur kereta api Surabaya-Malang.