Meskipun sudah ada kelas bisnis dan eksekutif, mayoritas masyarakat Indonesia masih lebih menyukai melakukan perjalanan menggunakan kereta api kelas ekonomi. Terlepas dari fasilitas KA ekonomi yang terbatas, faktor harga menjadi pendorong utama mengapa kereta ekonomi masih jadi andalan masyarakat di Tanah Air.
Namun sejak beberapa tahun lalu PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah melakukan peremajaan terhadap sejumlah gerbong kereta api penumpang yang usianya sudah mencapai 30 tahun. Di Indonesia terdapat 3 jenis kereta ekonomi, yakni Ekonomi AC, Ekonomi AC Plus, dan Ekonomi AC Premium. Berkat pembaruan yang dilakukan KAI, KA Ekonomi New Image kini sudah jauh dari kesan padat, kotor, dan panas.
Pasalnya fasilitas tempat duduk di KA Ekonomi New Image saat ini sudah menggunakan konfigurasi 2-2 maupun 3-2, sebagian menghadap depan semua dan ada juga yang masih saling berhadapan. Kursi atau seat KA ekonomi menggunakan model sofa agar lebih nyaman untuk diduduki. Kapasitas tempat duduk dalam kereta ekonomi sebelumnya bisa mencapai 106 penumpang per gerbong, namun di KA Ekonomi New Image hanya 80 orang per gerbong.
“Memang ada pengurangan kapasitas penumpang. Ya, ini untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa KA. Orientasi kami bukan semata profit dari kapasitas, tetapi jangka panjang,” kata Humas PT KAI Daops IV Semarang, Edy Kuswoyo di Semarang, seperti dilansir Antara.
Dalam kereta ekonomi AC juga menggunakan sistem pengaturan posisi tempat duduk menggunakan sub kelas (subclass) layaknya di kereta eksekutif. Pada dasarnya masing-masing sub kelas tak memiliki perbedaan fasilitas yang berarti meski harga tiket dari tiap subclass bisa berbeda-beda. Pembagian sub kelas pada kereta Ekonomi AC terbagi menjadi C, P, Q, S, Z. Sub kelas C biasanya memiliki tarif tinggi dan S adalah yang termurah. Sedangkan Z biasanya adalah kursi dengan tarif promo.
Walau secara fasilitas tak ada yang berbeda, sub kelas biasanya menandakan posisi tempat duduk penumpang dalam kereta. Subclass yang termahal biasanya berada di gerbong bagian tengah dari rangkaian kereta api, sehingga penumpang di sub kelas tersebut bisa lebih mudah untuk naik dan turun kereta api dan memiliki tingkat goncangan roda yang lebih halus. Selain itu, sub kelas termahal biasanya lebih dekat dengan gerbong makan.
Interior kereta api ekonomi baru juga sebagian besar mengalami perubahan. Misalnya bagasi kabin yang sebelumnya hanya dari rangka besi kini diubah menggunakan bagasi model kabin seperti kelas eksekutif. Yang tak kalah menarik adalah sistem AC-nya sudah diubah menjadi tersentralisasi sehingga lebih dingin. Fasilitas lain yang bisa ditemukan di kereta api ekonomi baru adalah 2 buah TV LCD yang menayangkan film-film Box Office dan siaran televisi milik KA TV, toilet dengan kloset duduk, CCTV, hingga colokan listrik.