JAKARTA – Surabaya berpotensi menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki jaringan mass rapid transit (MRT). Ketika proyek MRT di Jakarta tersendat, pemerintah memastikan pembangunan MRT di Kota Pahlawan bisa diawali pada tahun 2015.
Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy S. Priatna mengatakan, anggaran untuk pembangunan proyek MRT di Surabaya sudah dimasukkan dalam RAPBN 2015. Dedy menyebutkan, dalam road map pemerintah, MRT yang akan dibangun di Surabaya dimulai pada jalur utara-selatan. Berhubung terbatasnya dana pemerintah, pembangunan akan dilakukan bertahap.
Data Bappenas yang diperoleh Jawa Pos menunjukkan, proyek MRT di Surabaya sebenarnya terdiri atas dua jalur. Selain jalur utara-selatan yang mulai dibangun pada 2015, pemerintah kota Surabaya juga menyiapkan rencana pembangunan MRT jalur timur-barat. Dana yang dibutuhkan untuk jalur ini diperkirakan mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 11 triliun.
Proyek tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, jumlah proyek yang ditawarkan tahun ini berkurang dibanding buku PPP periode tahun sebelumnya yang mencapai 58 proyek. “Jadi, hanya proyek-proyek yang punya prospek investasi bagus yang ditawarkan,” katanya.