JAKARTA – Kereta Bandara Internasional Soekarno-Hatta menurut rencana bakal melakukan uji coba perdana pada bulan Desember mendatang. Selama masa uji coba tersebut, tarif tiket kereta bandara yang semula dipatok Rp100 ribu per orang, mendapatkan diskon 70 persen menjadi Rp30 ribu per orang dan akan berlaku hingga akhir tahun 2017.
“Selama masa uji coba mulai tanggal 1 Desember sampai 31 Desember, diberlakukan potongan harga 70 persen menjadi Rp30 ribu per penumpang,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. “Tujuan pemberian potongan harga ini adalah untuk menyosialisasikan penggunaan moda transportasi yang baru kepada masyarakat umum.”
Uji coba perdana kereta bandara rencananya akan dilakukan dari Stasiun Sudirman Baru menuju Stasiun Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 1 sampai dengan 3 Desember 2017. Jumlah perjalanan untuk rute ini mencapai 82 perjalanan setiap hari dengan headway 30 menit per hari. “Jadi, nanti kita tunggu jadwal Pak Presiden, apakah tanggal 1, 2, atau 3 Desember 2017 bisa mengoperasikan perdana, lalu baru kita uji coba selama satu bulan,” sambung Budi.
Sementara itu, PT Railink selaku operator kereta Bandara Soekarno-Hatta, telah menyiapkan sepuluh rangkaian kereta dengan jadwal 82 perjalanan dan kapasitas 33 ribu penumpang setiap harinya. Satu rangkaian nantinya terdiri dari enam kereta yang mampu mengangkut hingga 272 penumpang. “Pada awal pengoperasian, kami akan melayani Stasiun Sudirman Baru dan Stasiun Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Direktur Utama PT Railink, Heru Kuswanto.
“Untuk pemesanan tiket kereta Bandara Soekarno-Hatta, telah dikembangkan sistem dengan nama Airport Railways Ticketing System (ARTS),” sambung Heru. “Sistem transaksi tiket ini dilakukan secara non-tunai melalui aplikasi, pemesanan daring (internet booking), dan mesin penjualan atau vending machine yang disiapkan di masing-masing stasiun.”
Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menargetkan bisa meraup penghasilan Rp250 miliar ketika kereta bandara dioperasikan secara penuh pada tahun depan. Dengan tarif Rp100 ribu per penumpang, perseroan akan menyasar sekitar enam juta penumpang, atau sekitar 10 persen dari keseluruhan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.