PT Kereta Api Indonesia (KAI) mendapatkan kredit dari Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp 1 triliun. Krishna Suparto, Direktur Business Banking BNI yang menyampaikan hal ini.
Menurut Krishna, kredit ini dilakukan untuk modernisasi lokomotif, rangkaian, rel dan stasiun kereta api. Komitmen PT KAI dalam mengajukan kredit kepada BNI, dialokasikan dana sebesar Rp 4 triliun.
“Lebih kurang Rp 4 triliun. Itu fasilitas kredit investasi,” ujar Krishna.
BNI berusaha meningkatkan dalam pengembangan kerja sama dengan PT KAI. Tahun depan, BNI juga memiliki banyak proyek pembiayaan dengan PT KAI. Namun pihak BNI tidak menjelaskan secara detail proyek-proyek yang akan dikerjakan.
Kurniadi Atosasmito, Direktur Keuangan KAI mengungkapkan sampai pada tahun 2018, PT KAI membutuhkan dana hingga RP 15 triliun untuk mengembangkan saran dan fasilitas PT KAI. Karena hal ini PT KAI mengundang pihak BNI untuk terlibat langsung dalam tender-tender yang digelar PT KAI.
“Tahun depan masih banyak proyek kerja sama kami dengan KAI, karena mereka memang mempunyai rencana sampai 2018. Maka kami akan mengikuti tender-tender yang akan diadakan. Semuanya tergantung bidding (penawaran), karena KAI menerapkan GCG (good corporate governance) yang ketat, sehingga semuanya harus dilakukan dengan kompetitif dan transparan,” terang Krishna.
Hingga tahun 2014 nanti BNI banyak memiliki kontrak pembiayaan terbanyak untuk bidang transportasi. Krishna mengungkapkan bahwa kontrak transportasi yang telah dikantongi BNI antara lain perkapalan terkait dengan industri minyak dan gas, kargo yang sejalan dengan konektivitas masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI).