JAKARTA – Pemerintah berencana mengembangkan kawasan strategis dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Bogor, Jawa Barat. Pembangunan hunian yang terintegrasi dengan Stasiun Bogor tersebut rencananya bakal dimulai pada bulan depan dan ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2018 mendatang.
Pada hari Senin (11/9) ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya, PT Waskita Karya Realty, menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, Direktur Utama Waskita, Realty Tukijo, dan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto. Turut hadir menyaksikan penandatanganan MoU itu di antaranya Menteri BUMN, Rini Soemarno dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.
“Pengembangan kawasan Stasiun Bogor ini merupakan sinergi antar-BUMN untuk menangkap peluang pergerakan masif penduduk yang ber-komuter dari Bogor ke Jakarta, serta menghadirkan hunian dengan harga terjangkau yang terintergrasi dengan sarana transportasi,” kata Tukijo, seperti dilansir Sindonews. “Selain itu, proyek ini akan menjadi gerbang dan ikon baru Stasiun Bogor, dengan ketersediaan pusat informasi stasiun, kuliner, serta informasi wisata di wilayah Bogor.”
Pengembangan kawasan hunian untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta komersial ini sendiri berdiri di atas lahan milik PT KAI dan bakal terintegrasi dengan Stasiun Bogor dan Stasiun Paledang, dengan hak guna kepemilikan rusunami berjangka waktu 50 tahun. Pengembangan konsep TOD antara lain membangun apartemen di sekitar Stasiun Bogor sehingga bisa memudahkan masyarakat mengakses transportasi publik. Selain itu, stasiun juga bisa terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT) dan Light Rail Transit (LRT).
“Dengan total lahan seluas 98.910 meter persegi, TOD Bogor yang memiliki nilai investasi kurang lebih Rp1,5 triliun ini dirancang 30 persen untuk hunian MBR,” sambung Tukijo. “Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pengembangan Kota Bogor sebagai modern and smart city.”
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menambahkan bahwa pengembangan TOD ini diharapkan bisa mengefisiensikan ruang kota. Ini mengingat TOD merupakan paduan moda transportasi, seperti BRT dan LRT. “Proyek ini bagus sekali, menjadikan Bogor sebagai tempat TOD,” kata Budi.