
Jakarta – Tingginya kebutuhan kereta api di dalam negeri membuat PT KAI berniat mengakuisisi PT Industri Kereta Api (INKA). Niatan ini, salah satunya didasari tujuan untuk membangkitkan industri lokomotif di tanah air.
“Jika ditugasi pemegang saham (Kementerian BUMN), kita siap untuk mengakuisisi INKA,” ujar Edi Sukmoro, Dirut PT KAI saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (3/5).
Menurutnya, penggabungan PT KAI dan PT INKA dapat meningkatkan kapasitas kedua perusahaan. Hal ini juga akan berdampak positif pada kinerja keuangan karena kebutuhan kereta akan dipasok secara internal.
“Bisa melakukan penghematan, tetapi berapa penghematannya belum (tahu), ini sedang diproses. Kalau punya pabrik (kereta) kan enak banget, tinggal pakai aja,” lanjutnya.
Untuk saat ini, PT KAI tercatat melakukan pembelian 890 kereta dari PT INKA yang dilakukan secara bertahap. Kereta-kereta baru ini nantinya akan menggantikan posisi dari kereta api lama yang telah berusia di atas 30 tahun sebagai upaya untuk memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat.
“Sebesar 51% kereta yang dioperasikan saat ini usianya berkisar 30-50 tahun. Setiap tahun, kita membutuhkan sekitar 300 unit kereta,” papar Edi.
Sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku telah membicarakan proses akuisisi INKA oleh KAI. Dalam Rencana Strategis Kementerian BUMN, disebutkan bahwa rencana akuisisi ini akan berlangsung di tahun 2016.
“Saat ini kita sedang konsentrasi menyelesaikan holding pertambangan, keuangan, migas, jalan tol,” kata Menteri Rini kala itu.