Cegah Pelecehan Seksual di KRL, PT KCI Edukasi Masyarakat Umum

Anggota KRLMania saat kampanye berani melawan tindak pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang - www.kompasiana.com

JAKARTA – Masih banyaknya aksi pelecehan seksual yang terjadi di rel listrik () membuat prihatin banyak pihak. Karena itu, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) bersama dengan komunitas KRL dan komunitas perempuan, menggelar sosialisasi pencegahan pelecehan seksual di ibukota tersebut.

“PT KCI bersama sejumlah komunitas pengguna KRL dan komunitas perempuan melaksanakan edukasi dan sosialisasi untuk mengajak para pengguna KRL bersama-sama mencegah pelecehan seksual di transportasi publik,” kata Vice President Corporate Communications PT KCI, Eva Chairunisa. “Kegiatan bertema ‘Komuter Pintar Peduli Sekitar’ ini bertujuan agar pengguna KRL dapat mengetahui segala bentuk maupun modus para pelaku pelecehan seksual di dalam transportasi umum.”

Eva menambahkan bahwa kegiatan ini bakal dilakukan sebanyak dua kali dalam sebulan di KRL, yang akan berlangsung hingga April 2018. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan dan pengguna bisa semakin peka terhadap bahaya pelecehan seksual ketika menggunakan transportasi publik. “Kami berharap bisa mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya pelecehan,” sambung Eva.

Menurut data PT KCI sendiri, sepanjang tahun 2017 lalu, terdapat 12 kasus pelecehan seksual di dalam KRL maupun di stasiun. Sementara, hingga pekan pertama Februari 2018, tercatat ada dua kasus pelecehan seksual yang terjadi di dalam KRL maupun di stasiun. “Dari seluruh kasus tersebut, tidak ada proses hukum yang berjalan tuntas karena keengganan korban melanjutkan laporan kasus mereka sesuai prosedur aparat penegak hukum,” imbuh Eva.

“Kami sendiri akan terus melakukan upaya-upaya pencegahan, salah satunya dengan melakukan edukasi kepada ,” lanjut wanita berkacamata tersebut. “ yang akan diterima pengguna KRL dari kegiatan ini diharapkan dapat lebih memberdayakan sesama pengguna KR: agar semakin peka terhadap bahaya pelecehan seksual ketika menggunakan transportasi publik.”