JAKARTA – Perbaikan jalan oleh pemerintah di jalur pantai utara Jawa (Pantura) disayangkan oleh Daniel M Rosyid, pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
Menurut Daniel, kucuran dana ratusan miliar hanya digunakan untuk jalan darat saja oleh pemerintah, padahal moda transportasi lain yakni kereta api dan laut belum tergarap dengan baik hingga sekarang.
“Setiap tahun jalan rusak, setiap tahun diperbaiki menggunakan dana yang tidak sedikit. Padahal kalau menggunakan moda laut dan kereta, perbaikannya tidak sebanyak itu,” kata Daniel pada Tribun, Selasa (27/7).
Daniel juga mengatakan setiap menjelang Lebaran, jalan di Pantura rusak berat dan menjadi proyek Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Bina Marganya untuk memperbaikinya dengan dana yang sangat besar. Kerusakan yang terjadi disebabkan oleh banyaknya kendaraan bermuatan berat seperti kontainer yang melalui Pantura.
Sementara itu proyek jalur ganda (Jakarta-Surabaya) yang dicanangkan 20 tahun lalu hingga kini masih belum juga selesai, karena keterbatasan kucuran dana. “Bila menggunakan kereta, kontainer-kontainer tersebut tidak bakalan menyebabkan kerusakan jalan,” tandasnya.
Selain itu, menurutnya pelabuhan-pelabuhan juga perlu diperhatikan. Sebagai contoh, hingga kini pengiriman barang dan angkutan penumpang dengan kapal belum diperhatikan dengan baik.