SURABAYA – Setelah Jakarta, Provinsi Jawa Timur menurut rencana bakal menjadi daerah berikutnya yang memiliki moda transportasi modern LRT (light rail transit) dan MRT (mass rapid transit). Dikabarkan, rancangan desain kedua transportasi tersebut sudah selesai dan pembangunannya tidak akan menunggu waktu lama lagi.
“Kalau kemarin ada yang nanya, kapan Jawa Timur punya MRT dan LRT, maka beginilah kira-kira penampakan desain transportasi publik Jatim yang akan datang,” ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parawansa, dilansir Kompas. “Moda transportasi ini nantinya akan sambung-menyambung antar-daerah, kawasan perekonomian, dan kawasan industri.”
MRT dan LRT setidaknya akan saling menghubungkan pusat perekonomian antara lain Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan. Khofifah optimistis bahwa realisasi pembangunan LRT dan MRT bisa dieksekusi dalam waktu dekat ini karena aturan Peraturan Presiden tentang MRT dan LRT Jatim sudah terbit.
“Insya Allah, tidak lama lagi karena Peraturan Presiden Percepatan Pembangunan Kawasan di Jatim telah ditandatangani Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2019 lalu,” sambung Khofifah. “MRT dan LRT penting dalam rangka peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi kawasan yang berdampak pada perekonomian regional dan nasional dilakukan percepatan pembangunan di Jatim.”
Sebelumnya, ia menuturkan bahwa pembangunan LRT di Jatim dilirik sejumlah investor asing. Ada setidaknya tiga investor asing dari tiga negara yang berbeda yang tertarik ikut membangun LRT di Surabaya, yakni Inggris, Prancis, dan China. LRT dipilih karena dinilai lebih murah daripada MRT meski sebetulnya warga Jatim juga ingin punya MRT.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah siap untuk percepatan realisasi Peraturan Presiden Nomor 80 tahun 12019 yang diminta Gubernur Jawa Timur. Kampung Heritage Kayutangan dan transportasi modern lintas rel terpadu akan menjadi opsi utama bagi dirinya. ‘Perpres No. 80/2019 itu kan ada tiga. Yang untuk kami (Malang), BTS (Bromo Tengger Semeru). Nah, makanya kami songsong dengan keberadaan Kampung Heritage Kayutangan dan LRT,” katanya.