
Lampung – Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung tengah menyelidiki kasus dugaan sabotase yang terjadi di perlintasan kereta api di Km 10 Jalan Perintis Kemerdekaan, Tanjungkarang Timur, yang lokasinya tak jauh dari Flyover Gajah Mada. Dugaan sabotase sebelumnya telah dilaporkan oleh pihak PT KAI Subdivre III.2 Tanjungkarang pada pihak kepolisian.
Dalam laporan disebutkan bahwa ada dua batang beton berukuran 2 meter yang dipalangkan di tengah rel pada Jumat malam (25/3). Beton tersebut disinyalir merupakan bahan material pembangunan tembok di sepanjang rel.
Akibat tindakan sabotase ini, aktivitas kereta api trayek Tanjungkarang-Tarahan jadi terhenti. Batang beton tersebut bahkan sempat terlindas oleh kereta barang bermuatan bubur kertas. Untungnya, kereta tak sampai tergelincir dan memakan korban.
“Ada beton menghalang pelintasan, masinis dan asisten langsung memperlambat laju kereta. Walaupun kereta berjalan pelan, satu dari dua batang beton itu tetap terlindas roda kereta,” ujar Muhaimin, Manajer Humas PT KAI Sub Divre III.2, Minggu (26/3).
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandar Lampung Komisaris Dery Agung Wijaya menerangkan, petugas kepolisian telah melakukan olah TKP dan memeriksa 2 orang saksi. Dari hasil pengolahan TKP ditemukan adanya unsur kesengajaan. Meski begitu, Dery belum dapat menyimpulkan apakah tindakan ini masuk kategori sabotase atau tidak.
“Ya, kasusnya masih kami selidiki,” kata Komisaris Dery Agung Wijaya ketika dimintai keterangan, Senin (27/3).
Banyak pihak menduga, aksi pemalangan beton di atas rel Tanjungkarang-Tarahan ini merupakan bagian dari protes warga sekitar terhadap pembangunan tembok pembatas rel karena menutup akses jalan warga.