
Garut – Perjalanan Kereta Api Pasundan jurusan Surabaya – Bandung, Selasa dini hari (5/4), terpaksa terhenti di dekat pintu perlintasan 213, Desa Karangmulya, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Alasannya, kereta penumpang bernomor KA 179 tersebut anjlok akibat tanah yang ambles.
Petugas pintu perlintasan 213 Stasiun Leles, Asep Nurdiana, menjelaskan jika peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.40 WIB.
“Penyebabnya, bawah jalur rel mengalami longsor,” katanya.
Asep tak mengetahui secara pasti jumlah gerbong kereta yang anjlok, karena saat kejadian dirinya sedang menjaga pos pelintasan. Namun, Ia menduga ada beberapa gerbong yang anjlok sehingga mengakibatkan besi rel patah dan bantalan rel tergilas roda kereta api.
“Kalau jumlah gerbong yang anjlok saya kurang tahu. Sekarang sedang diperbaiki petugas,” sambung Asep.
Salah seorang warga setempat, Lilis (30), mengaku sempat mendengar suara gemuruh yang awalnya dikira suara mobil milik tetangganya.
“Saya lalu periksa keluar karena suaranya keras sekali. Setelah dilihat, ternyata ada kereta (anjlok),” terangnya.
Meski insiden terjadi sekitar pukul 01.40 WIB dini hari, keseluruhan penumpang baru turun pukul 03.00 WIB.
“Kasihan lihat penumpang, terutama ibu-ibu kesulitan turun karena dari pintu keluar ke tanah terlalu tinggi,” lanjut Lilis.