Dioperasikan 19 Desember, KAI Bandung Sediakan 4 Kereta Tambahan

Joni Martinus, Manager Humas Daerah Operasi 2 Bandung - jabar.tribunnews.com
Joni Martinus, Manager Humas Daerah Operasi 2 Bandung - jabar.tribunnews.com

BANDUNG – PT Indonesia () DAOP 2 Bandung menyiapkan empat kereta api tambahan untuk mengantisipasi lonjakan selama musim liburan Natal dan Tahun Baru kali ini. Empat kereta api tambahan tersebut bakal dioperasikan mulai tanggal 19 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019 mendatang.

“Kami memberangkatkan kereta api tambahan ini berdasarkan prediksi bakal terjadi peningkatan penumpang mulai tanggal 19 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019,” ujar Kepala Humas PT KAI DAOP 2 Bandung, Joni Martinus. “KA tambahan ini akan melayani Bandung-Yogyakarta-Solo (KA Lodaya), KA Pasundan Ekonomi, KA Kurtojaya Selatan Ekonomi, serta KA Parahyangan (Bandung-).”

Pihaknya memprediksi akan terjadi lonjakan penumpang hingga lima persen pada musim libur Natal dan Tahun Baru kali dibandingkan tahun sebelumnya. Prediksi itu berdasarkan tren kepercayaan calon penumpang dalam menggunakan kereta api. “Angka pastinya belum kami hitung, namun kami prediksi kenaikan penumpang akan mencapai empat sampai lima persen,” sambung Joni.

“Calon penumpang yang hendak pulang kampung dengan kereta api tidak perlu khawatir kehabisan karena kami telah menyediakan 2.500 kursi tambahan selama musim libur akhir tahun ini,” imbuh Joni. “Ketersediaan tiket juga masih berada di angka 90 persen dan ada hari-hari tertentu yang masih sedikit dipesan.”

Selain menyediakan tiket dan kereta tambahan, PT KAI DAOP 2 Bandung juga meningkatkan kewaspadaan mengenai potensi longsor. Pasalnya, kondisi jalur kereta api di wilayah DAOP 2 banyak yang melewati daerah-daerah yang memiliki curah hujan ekstrem sehingga berpotensi pada gangguan kereta api, seperti banjir, longsor, atau amblas.

“Untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi pada musim hujan ini, PT KAI DAOP 2 telah siaga 24 jam di beberapa lokasi untuk antisipasi terhadap gangguan perjalanan kereta api,” lanjut Joni. “Semua tim yang siaga selama 24 jam ini bekerja dengan sigap, seperti menangani kejadian longsor yang mengganggu perjalanan KA Parahyangan beberapa waktu lalu.”