Dirjen Perkeretaapian Ajukan Tambahan Subsidi PSO

JAKARTA – Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengajukan tambahan public service obligation sebesar Rp 336 miliar. Penambahan subsidi public service obligation () itu dalam rangka meningkatkan pelayanan di perkeretaapian dan angkutan laut.

“Kami sedang berusaha tambahan subsidi mengantisipasi kenaikan dengan maksud khusus laut dan diusahakan untuk tidak menaikkan dengan adanya PSO itu,” kata Menhub EE Mangindaan.

Sebelumnya, Subsidi PSO Rp 704,7 miliar telah disetujui.  PSO tambahan yang diajukan oleh Dirjen Perkeretaapian adalah sebesar Rp 336 miliar. Diharapkan, beberapa moda angkutan publik tidak menaikkan tarif dengan adanya PSO itu.

Sekretaris Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Nugroho Indrio menjelaskan, pengajuan penambahan alokasi subsidi public service obligation (PSO)itu antara lain untuk api yang sebelumnya tidak mendapatkan subsidi PSO. Nantinya, beberapa KA seperti KA Prambanan Ekspress (Prameks) juga akan diberikan subsidi. KRL AC dengan tarif Rp 9 ribu rupiah juga diusulkan mendapatkan subsidi dengan disetujuinya penambahan subsidi PSO.

“Itu (Prameks) diberikan subsidi juga. Hitung-hitungannya ada tapi lebih kepada agar BBM tidak membebani. Prameks kan karena BBM naik dia. Harapannya, minimal kenaikan BBM tidak meningkatkan tarif Prameks,”jelas Sekretaris Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Nugroho Indrio kepada Jurnas.

“Kenaikan BBM pada solar Rp1000 dan premium Rp2000 dipastikan akan berdampak pada kenaikan tarif atau ongkos angkutan,” analisa Menteri Perhubungan EE Mangindaan pada pembukaan Workshop Konektifitas Moda Wartawan Perhubungan Jumat (14/6) kemarin.

Menhub menegaskan bahwa kenaikan BBM sudah pasti dilaksanakan, karena subsidi yang diberikan terlampau besar. Harga BBM yang rendah juga memicu disparitas harga yang tinggi dengan harga keekonomian BBM yang berkisar Rp 9.000-10.000 per liter. [YAP/KAI]

Tentang Masinis 182 Articles
Memulai karir menulis sejak duduk di bangku SMP sebagai layouter dan redaktur, dan membawa proses kepenulisannya hingga di bangku kuliah. 10 tahun terakhir aktif sebagai tenaga desainer di sebuah perusahaan yang berpusat di Malang. Beberapa tahun terakhir menjadi penumpang setia kereta api pagi rute Malang-Surabaya yang berangkat dari Stasiun Kotabaru jam 04.20 setiap hari. Sejak itu, penulis tertarik dengan segala hal tentang kereta api dan sistem transportasi publik.