SURABAYA – Proyek double track lintas utara yang ditargetkan setwapres beroperasi penuh di 2013 dipastikan molor setahun. Rel kereta api dari Stasiun Pasar Turi-Jakarta Kota hingga kini hampir rampung, walau masih menyisakan pembayaran empat persil lahan warga Bubutan untuk pelebaran jalan yang terdampak double track. Fokus Ditjen Perkeretaapian saat ini mulai beralih ke jalur ganda lintas tengah, yakni lintasan Stasiun Wonokromo-Solo.
Berdasar Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (Ripnas) yang dilansir 2011, Ditjen Perkeretaapian bersama PT KAI menjadwalkan membangun jalur ganda relasi Solo-Madiun dan Madiun-Surabaya. Dalam perkembangannya, proyek double track 268 kilometer itu dimulai dalam waktu dekat. Harapannya, dengan waktu pembangunan tidak sampai tiga tahun, double track Wonokromo-Solo beroperasi sebelum 2017.
”Jalur yang dibangun di sebelah rel existing relatif lebih datar,” terang Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwi Atmoko kemarin (11/8). Kontur lintasan yang melewati tiga daerah operasi (Daop 6 Jogjakarta, Daop 7 Madiun, dan Daop 8 Surabaya) yang mayoritas mendatar diakui lebih gampang daripada kontur berbukit Daop 2 Bandung serta Daop 9 Jember.
Selain itu, setren rel lintas tengah relatif tidak banyak dihuni masyarakat sekitar. Bangunan liar pun tidak sebanyak dibandingkan dengan lintas utara. Hermanto mengungkapkan, mayoritas lahan relatif tidak bermasalah karena sebagian besar aset PT KAI. ”Satker pengembangan perkeretaapian yang akan melaksanakan bersama jajaran terkait,” tutur mantan direktur Keselamatan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan itu.
Double track lintas tengah Wonokromo-Solo melintasi sejumlah stasiun kota/kabupaten. Di antaranya, Krian, Mojokerto, Jombang, Kertosono, dan Nganjuk. Kemudian, Madiun, Walikukun, serta Sragen.
Warga metropolis yang termasuk komuter dengan kereta lokal bakal menempuh waktu lebih singkat dan cenderung tepat waktu menggunakan kereta daripada kendaraan yang melintasi jalan umum.
Jika double track lintas tengah terealisasi, bukan hanya pengguna jasa kereta jarak jauh yang diuntungkan. Hingga kini di wilayah Surabaya baru ada dua lintasan double track. Yakni, dari Stasiun Benowo-Pasar Turi sejauh 14 kilometer dan Surabaya Kota-Gubeng-Wonokromo sekitar 8 kilometer. (sep/c19/end)