JAKARTA – Rencana Dahlan Iskan, Menteri BUMN, untuk membangun tol di atas laut yang akan menghubungkan Jakarta-Surabaya, dianggap tidak penting oleh pengamat transportasi. Tol yang akan dikerjakan oleh 19 perusahaan BUMN yang saat ini tengah melakukan penelitian, diperkirakan membutuhkan dana sebesar Rp 150 triliun.
Djoko Setijowarno, salah seorang pengamat transportasi mengatakan,pembangunan tol di atas laut tersebut sebenarnya tidak penting. Menurut Djoko, Dahlan lebih baik mementingkan kereta cepat Jakarta-Surabaya yang dinilai lebih bermanfaat dalam bidang transportasi.
“Lebih tepat dan visioner bangun kereta cepat Jakarta-Surabaya. Sudah ada feasibility study yang dibuat JICA tahun 2008,” ungkap Djoko, kepada merdeka.com, Selasa (8/10/2013).
Pembangunan kereta cepat dinilai lebih tepat dan efektif sebagai alat transportasi masyarakat. Bahkan, jika nanti akhirnya kereta cepat benar-benar terealisasi, bukan tidak mungkin masyarakat yang biasanya menggunakan pesawat akan beralih ke kereta.
“Nanti dapat pindahkan penumpang pesawat terbang, dapat kurangi sejumlah penerbangan Jakarta-Semarang, Semarang-Surabaya dan Jakarta-Surabaya,” ungkap Djoko.
Djoko juga menambahkan, dari pengalaman negara-negara Eropa Barat, ketika kereta cepat mulai beroperasi semakin banyak industri pesawat terbang yang akhirnya gulung tikar karena kalah saing dengan kereta cepat.
“Pengalaman di Eropa Barat, ketika dioperasikan kereta cepat TGV Paris-Brussel (Belgia) berlaju 330 km/jam yang dapat di tempuh kurang dari 3 jam, dalam kurun waktu 3 bulan perusahaan penerbangan gulung tikar di rute tersebut,” jelasnya.