Duka Korban Kecelakaan Kereta Kanada

pemandangan kerusakan kota akibat_The Canadian Press, Paul Chiasson
pemandangan kerusakan kota akibat kecelakaan BBM
The Canadian Press, Paul Chiasson

Lac Megantic – Jumat, 12 Jui 2013 warga kota Lac Megantic, Provinsi Quebec, Kanada mengadakan upacara penghormatan terkahir untuk korban tewas akibat kecelakaan kereta yang meledak di wilayah mereka. Kecelakaan ini telah terjadi sejak pekan lalu. Sampai kemarin regu penyelamat baru menemukan 24 jenazah korban tewas yang dinyatakan hilang. Padahal total warga yang hilang sebanyak 50 orang.

Jenazah korban tewas yang berhasil diidentifikasi adalah seorang wanita bernama Eliane Parenteau. Wanita ini berusia 93 tahun. Ledakan yang terjadi sangat besar membuat tubuh wanita ini menjadi satu – satunya jenazah yang dapat diidentifikasi.

Menurut Kepala koroner Quebec, Genevieve Guilbault, upaya pihaknya untuk melakukan identifikasi menemui kesulitan. Kebanyakan jenazah yang ditemukan dalam keadaan terbakar yang sangat parah sehingga sangat sulit untuk diidentifikasi.

Kereta yang anjlog dan meledak di kota Lac Megantic ini adalah kereta milik perushaan Rail World Inc.

Kemarin, Kamis, 11 Juli 2013 Perdana Menteri Quebec, Pauline Marois telah melihat keadaan kota Lac Megantic yang berpenduduk 6juta jiwa ini. Selain berkunjung, Marois juga mengucapkan belasungkawa kepada para keluarga korban dan mengkritik kereta yang dinilai lalai hingga menimbulkan kecelakaan dan korban jiwa.

Dihari yang sama pemimpin perusahaan juga berkunjung ke kecelakaan terjadi. Edward Brukhanrdt, kepala perusahaan kereta api yang berpusat di Amerika datang ke lokasi dengan kawalan ketat dari aparat setempat. Saat datang ke lokasi, dia disambut dengan celaan dari warga setempat. Warga sangat marah dengan kecelakaan yang menimpa kota tersebut hingga membuat keluarga mereka menjadi korban.

“Saya sangat memahami kemarahan penduduk. Kami berhutang permintaan maaf kepada warga kota,”ungkap Burkhardt.

Burkhardt juga mengumumkan telah menskor teknisi yang bertanggung jawab atas kecelakaan ini. Menurut teknisi yang tidak ingin disebutkan namanya ini, dia telah memasang kesebelas rem kereta tersebut seblum meninggalkannya.

Awalnya perusahaan percaya dengan pernyataan teknisi tersebut, tetapi sekarang pihak perusahaan tidak mempercayainya lagi.

Tentang Mirza Pratiwi 347 Articles
Kontributor berita, berasal dari Madiun: pusat pengembangan industri kereta api di Indonesia. Saat ini sedang menyelesaikan studi Teknologi Informasi di Universitas Negeri Malang. Penulis yakin bahwa masalah transportasi di Indonesia akan lebih baik jika difokuskan pada pembangunan sistem transportasi masal.