JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan telah menyerahkan perencanaan sekaligus perizinan pembangunan sarana transportasi “light rail transit” (LRT) kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). “Sebelumnya, kita memang sudah berbicara dengan pemerintah pusat. Oleh karena itu, kita juga harus siapkan surat-suratnya untuk disampaikan kepada Kemenhub,” kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (20/5).
Menurut Basuki, perencanaan pembangunan sarana transportasi massal tersebut, di antaranya meliputi kajian-kajian, analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan kajian mengenai trase. Pembangunan LRT tersebut ingin meniru LRT yang ada di Chicago, Amerika serikat. Rencana proyek pembangunan LRT tersebut dibuat setelah rencana pembangunan transportasi massal sebelumnya, yakni monorel, tidak jadi direalisasikan.
Sementara untuk pelaksanaannya, PT Pembangunan Jaya direncanakan akan ikut serta dalam lelang proyek pengadaan kereta untuk layanan light rail transit (LRT). Bila nantinya bisa memenangkan lelang, PT Pembangunan Jaya akan lebih memilih menggandeng produsen lokal, kemungkinan besar adalah PT Industri Kereta Api (INKA).
Managing Director PT Pembangunan Jaya Frans Sunito mengatakan, alasan pihaknya menggandeng PT INKA bertujuan agar memberi kesempatan pada PT INKA membuktikan diri. Frans menilai, PT INKA sebenarnya memiliki kemampuan untuk menghasilkan kereta yang secara kualitas bisa bersaing dengan kereta produksi dari perusahaan luar negeri.
“Saya maunya bikinan Indonesia, karena kita kan orang Indonesia. Teknologi kereta itu sebenarnya enggak terlalu rumit, ada perusahaan Indonesia juga yang bisa. Kalau PT INKA mampu kenapa engga? Kita kan harus bantu mereka juga. Kalau beli dari luar mulu kapan perusahaan Indonesia belajarnya?” ujar Frans, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/5).
Menurut Frans, PT Pembangunan Jaya sudah menyiapkan rancangan yang nantinya akan dipesan ke PT INKA. Rancangan yang dibuat oleh PT Pembangunan Jaya adalah tiap rangkaian kereta nantinya akan terdiri atas tiga kereta, yang mana tiap satu kereta akan memiliki kapasitas sekitar 270 orang.
Pemprov DKI berencana ingin membangun LRT di tujuh koridor. Tahap pertama akan dimulai dari pembangunan rute Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km). Untuk enam rute lainnya adalah Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km).