Investigasi telah dilakukan untuk mengetahui penyebab dari kecelakaan kereta di Santiago. Dari hasil investigasi masinis Garzon sedang sibuk menelepon saat kecelakaan terjadi. Masini Garzon sedang menerima telepon dari perusahaan kereta api.
Dari pernyataan resmi pengadilan yang menangani kasus kecelakaan ini, di ketahui bahwa Garzon sedang menerima telepon dari perusahaan kereta api nasional Spanyol, Renfe. Renfe menelepon masinis Garzon untuk meberitahukan rute yang harus diambil untuk dapat mencapai Ferrol.
Pernyataan dari pengadilan ini dilansir dari halaman The Guardian, hari ini.
Percakapan yang menunjukkan masinis Garzon sedang bertelepon terekam dalam kotak hitam kereta. Latar belakang percakapan tersebut terdapat kebisingan dari kereta. Terekam pula rencana untuk perubahan rute agar sampai tujuan.
Dari kotak hitam pula diketahui fakta bahwa kereta yang awalnya berkecepatan 190 km/ jam hanya melambat menjadi 153 km/jam saat memasuki tikungan. Padahal seharusnya saat memasuki tikungan kecepatan yang diperboehkan hanya 80 km.jam.
Dari fakta inilah diketahui bahwa masinis Garzon baru mengaktifkan rem beberapa detik sebelum terjadi kecelakaan. Sehingga kereta tidak dapat melambat begitu saja.
Dari fakta – fakta yang ada diambil kesimpulan bahwa Garzon adalah satu-satunya pihak yang harus bertanggung jawab atas kecelakaan yang menyebabkan hilang nyawa sebanyak lebih dari 70 orang. Tetapi dari fakta yang diketahui juga bahwa Renfe, perusahaan kereta api nasional Spanyol juga ikut andil bertanggung jawab dalam kecelakaan ini.
Dikutip dari pernyataan polisi dan pengadilan, ada yang mengatakan bahwa masinis Garzon mengakui bahwa dirinya bertindak ceroboh. Tetapi ada pula yang mengatakan bahwa dia bingung harus mengambil rute mana untuk mencapai tujuan.