Kulon Progo – Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo mengadakan Festival Pacak Sepuran 2022. Ini menjadi tahun kedua untuk menciptakan destinasi wisata baru di sepanjang jalur kereta api di Kulonprogo.
Festival Pacak Sepuran 2022 sendiri diselenggarakan di 14 kelurahan dan 1 kelurahan yang dilalui jalur kereta api. Setiap kelurahan berlomba-lomba menghias dan menghadirkan sejumlah ornamen seni dan budaya. Hasilnya, tiap kelurahan berhasil menciptakan ruang publik baru yang sekaligus menjadi tempat wisata.
“Kegiatannya memperindah sepanjang kanan dan kiri rel KA. Bedanya, tahun ini lebih difokuskan untuk menciptakan ruang publik baru,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kulon Progo, Joko Mursito di Pengasih, Kulonprogo, Selasa (9/8), seperti dilansir dari iNews.
Joko menjelaskan, selama ini banyak jalur kereta yang kotor dan tidak terawat. Tetapi, dengan adanya festival ini semuanya menjadi lebih bersih dan tertata. Para penumpang kereta pun merasa terhibur dan menikmati karya masyarakat Kulonprogo.
“Nah tahun kemarin kita pakai tema wayang jadi harus mengeksplorasi wayang, nah tahun ini kita lebih kedepankan untuk menjadikan titik-titik yang dikerjakan itu nantinya akan menjadi destinasi-destinasi wisata baru, atau tempat-tempat itu bisa menjadi pusat kegiatan masyarakat, dan menumbuhkan perekonomian,” sambung Joko.
Oleh sebab itu, tahun ini penilaian dilakukan tidak sebatas pada tampilan, namun juga imbas dari kehadiran ruang publik tersebut terhadap masyarakat sekitar. “Penilaian tidak hanya pada siang hari, namun juga malam kami kunjungi karena banyak yang didesain untuk malam hari,” tuturnya.
“Jadi penilaiannya ada dari sisi artistiknya, dari sisi karya-karyanya, tapi juga fungsinya, imbasnya atau efeknya kepada masyarakat. Dengan demikian kami berharap program ini akan berkesinambungan, tidak hanya berjalan terus selesai, terus bubar, terus hilang tapi berkesinambungan. Apa yang dilakukan hari ini, akan diteruskan pada hari-hari yang akan datang,” imbuh Joko.
Penilaian tahap terakhir dilakukan dengan mengendarai kereta api. Para juri nantinya akan menilai bagaimana keindahan lokasi tersebut dari sisi penumpang kereta. “Tahap penilaian ketiga dari atas kereta, nanti juri akan kita ajak naik dari Tugu sampai Stasiun Bandara di siang hari, kemudian malamnya nanti gantian ke Tugu dari Stasiun Bandara. Sehingga dari atas kereta api kita bisa melihat seberapa kuat karya-karya itu, dari sudut pandang para penumpang kereta,” tutupnya.
Leave a Reply