Perlintasan kereta antara Stasiun Cipendeuy-Bumiwaluya, Kabupaten Garut, Jawa Barat sempat dilanda longsor pada Rabu (22/11) lalu. Dilaporkan bahwa terdapat 8 titik longsor di jalur kereta api tersebut. Alhasil sekitar 7 perjalanan kereta api harus dialihkan melintasi jalur utara, yakni KA Lodaya, Turangga, Kahuripan, Mutiara Selatan, Malabar, Serayu, dan Kutojaya Selatan. Lalu lintas perjalanan kereta api dari jalur selatan ke utara via Cirebon pun meningkat sejak Rabu malam.
“Seluruh KUPT lintas atau kepala stasiun siaga dan mengawasi langsung kondisi perjalanan KA,” kata Manager Humas Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro, Kamis (23/11), seperti dilansir Liputan 6.
Karena adanya pergantian rute, waktu tempuh perjalanan kereta api kini bertambah menjadi 2,5 jam. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung pun berupaya untuk membersihkan longsoran tanah di jalur rel kereta api. Menurut Manager Humas PT KAI Daop 2, Joni Martinus, pihaknya menggunakan 3 unit becho tambahan agar dapat mempercepat pekerjaan.
Dengan upaya tersebut, Joni mengatakan bahwa estimasi pekerjaan yang direncanakan rampung pada pukul 23.00 WIB akan dimajukan jadi 19.30 WIB. “Artinya lokasi longsor akan bisa dilalui kereta sekitar pukul 19:30 WIB,” tutur Joni.
Usai jalur rel kereta kembali dibuka, kereta pertama yang diberangkatkan secara normal atau tidak memutar adalah KA Malabar tujuan Malang yang berangkat dari Stasiun Bandung pada pukul 15.45 WIB. “Saat ini penanganan longsor tinggal satu titik lagi yaitu KM 231,” ungkap Joni, Kamis (23/11).
Ketika longsor terjadi, Dinas Perhubungan Jawa Barat melakukan evakuasi di lokasi kejadian dengan menyediakan 15 unit bus untuk para penumpang KA Argo Wilis, KA Pasundan, dan KA Serayu yang terdampak longsor.
Walaupun sempat terkendala, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan jika perjalanan kereta api menuju selatan Jawa dan Surabaya tak mengalami pembatalan karena pola operasi kereta api diubah menggunakan jalur Cikampek – Cirebon – Purwokerto. “Tidak ada korban jiwa, alhamdulillah,” tandasnya.