Gerbong Tiba Bulan April, LRT Jakarta Siap Beroperasi Juli 2018

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan - www.edunews.id
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan - www.edunews.id

JAKARTA – (Light Rail Transit) atau ringan di ibukota Jakarta saat ini terus dikebut dan diklaim sudah mencapai 80 persen. Menurut , massal ini bisa beroperasi pada pertengahan tahun depan, dengan kereta terlebih dulu datang ke ibukota pada bulan April 2018.

“Kami melaporkan ke Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) bahwa gerbong LRT Jakarta Insya Allah akan tiba di Indonesia pada bulan April tahun depan,” papar Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kepada wartawan Senin (4/12) kemarin. “Untuk tahapan selanjutnya, Mei hingga Juni dilakukan commissioning atau fase uji coba sehingga LRT ini diharapkan bisa beroperasi pada bulan Juli 2018.”

Kondisi di lapangan, saat ini PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tengah melakukan pemasangan rel LRT sepanjang 5,8 km yang menghubungkan Kelapa Gading dan Velodrome. Menurut rencana awal, pemasangan rel baru akan dilakukan pada bulan Januari atau Februari tahun depan, tetapi diputuskan dipercepat pada bulan Desember ini.

“Kami sudah memulai memasang rel, yang tadinya direncanakan baru akan dilakukan pada bulan Januari-Februari tahun depan,” papar Direktur Utama PT Jakpro, Satya Heragandhi. “Percepatan pemasangan ini dilakukan karena semua rel yang berasal dari Rusia sudah tiba di lapangan. Track sudah mulai dipasang di jalur layang dan pekerjaan dinding parapet juga sedang berlangsung.”

Langkah percepatan ini dilakukan sebagai upaya agar LRT Jakarta fase 1 Koridor 1 Kelapa Gading-Velodrome Rawamangun dapat beroperasi sebelum pelaksanaan Asian Games 2018. Satya sendiri menargetkan bahwa LRT ini dapat beroperasi pada bulan Juli 2018 sesuai dengan permintaan Provinsi DKI Jakarta.

Selain itu, untuk mengurangi masalah kemacetan yang rutin melanda Jakarta, pemerintah setempat juga berencana membangun loop line atau jalur lingkar layang kereta di ibukota. Saat ini, pembangunan loop line akan memasuki tahap Detail Engineering Design (DED) selama dua hingga tiga bulan sebelum dilakukan tender, dengan proyeksi awal membutuhkan dana sebesar Rp12 triliun sampai Rp15 triliun.