JAKARTA – Setelah terjadinya kecelakaan KRL dengan truk tangki ini jajaran PT Kereta Api Indonesia lakukan evaluasi terhadap letak dari gerbong wanita yang ada di dalam rangkaian KRL paling depan. Tri Handoyo, Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek mengungkapkan bahwa kecelakaan KRL yang terjadi pada beberapa waktu lalu bukanlah salah dari kereta.
Tri menjelaskan bahwa mekanisme dan aturan dari perjalanan kereta telah berjalan secara baik dan aman.
“Tapi kami akan mengevaluasi letak kereta khusus perempuan, di mana yang lebih aman dan nyaman,” ujarnya kepada Tempo.co.
Dalam rangkaian commuter line gerbong wanita memang berapa di gerbong paling depan dan gerbong paling belakang. Gerbong wanita ini merupakan gerbong favorit para wanita pada saat jam-jam sibuk bekerja. Para wanita ini juga lebih memilih gerbong wanita paling depan daripada yang paling belakang karena gerbong ini lebih dekat dengan pintu keluar saat berada di stasiun.
Devi Rahmati, seorang penumpang commuter line mengungkapkan bahwa dirinya juga merasa trauma setelah kejadian kecelakan di Bintaro saat akan menaiki gerbong wanita.
“Iya, secara emosional saya pribadi memang sempat prihatin dan khawatir bila harus menggunakan gerbong terdepan,” katanya.
Jajaran PT KAI selain melakukan evaluasi gerbong wanita, pihaknya juga berencana akan memasang stiker bergambar petunjuk keselamatan dan cara melakukan evakuasi saat keadaan darurat. Ignasius Jonan, Direktur Utama PT KAI mengungkapkan bahwa stiker-stiker tersebut ditempel pada jendela-jendela kereta.
“Karena kalau di kereta tidak mungkin diperagakan,” katanya di Gambir.