Fitur GoTransit Bikin Transaksi Tiket Digital KRL Meningkat 3 Kali Lipat

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dengan Gojek saat meluncurkan fitur GoTransit (Sumber : sindonews.com)

– Sejak kolaborasi antara PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dengan Gojek melalui GoTransit, transaksi berbasis kode QR di Jabodetabek rupanya mengalami peningkatan hingga 3 kali lipat. Bahkan, sejak fitur GoTransit diluncurkan pada Juni 2022 terjadi peningkatan transaksi hingga 20 kali lipat selama bulan pertama.

“Fakta-fakta ini lah yang mendorong kami meluncurkan kolaborasi antara GoTransit dan , Juni lalu. Kami selalu percaya online seperti GoRide bisa menjadi layanan penghubung awal dan akhir perjalanan (First Mile-Last Mile) guna melengkapi moda transportasi publik,” ucap Group Product Manager Gojek Aditya Brahmana dalam Sustainable Transportation Forum 2022 di Nusa Dua, Bali, Kamis (20/10), seperti dilansir dari Suara.

Menurut data internal Gojek, sekitar 1 dari 2 pengguna Gojek di Jakarta pernah melakukan perjalanan dari dan menuju pusat transportasi umum dengan naik GoRide, dengan 11 KRL di Jakarta menjadi tempat favorit memesan layanan tersebut.

GoTransit turut mendukung mobilitas rendah emisi dengan memfasilitasi masyarakat agar beralih dari kendaraan pribadi menuju layanan transportasi publik. Bahkan, untuk masyarakat yang berada di area Jakarta Selatan bisa menikmati layanan kendaraan listrik dari Gojek sebagai salah satu pilihan moda transportasi rendah emisi dari dan ke stasiun KRL,” terang Aditya.

Layanan GoTransit sendiri ke depannya akan terus menawarkan inovasi , misalnya saja pembelian tiket secara bundling supaya semakin praktis dan hemat. Dengan sistem bundling, satu transaksi sudah termasuk tiket first mile- last mile, serta tiket perjalanan middle mile menggunakan layanan transportasi publik, termasuk KRL Commuter Line.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno mengapresiasi upaya Gojek menghadirkan GoTransit untuk memfasilitasi integrasi antar-moda transportasi. Ia mengharapkan layanan tersebut semakin mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan transportasi publik.

“Saya kira ini kolaborasi yang baik antara sektor swasta dan sektor publik. Masyarakat sudah familiar dengan layanan transportasi Gojek sebagai feeder atau layanan first-mile dan last-mile bagi transportasi publik,” pungkas Hendro.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*