JAKARTA – Groundbreaking untuk konstruksi proyek Mass Rapid Transit (MRT) akan dilakukan pada 10 Oktober 2013. Rencana groundbreaking MRT ini akan lebih cepat dibandingkan dengan proyek monorel Jakarta.
Groundbreaking MRT ini direncanakan untuk tahap awal dimulai pada paket jalur konstruksi bawah tanah (under ground). Jalur konstruksi bawah tanah ini meliputi dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI. Jalur ini akan meliputi 6 stasiun. Rencana groundbreaking MRT ini telah telat 2 tahun dari rencana awalnya.
“Proyek ini sudah mengalami keterlambatan lebih dari 2 tahun karena itu harus dilakukan berbagai percepatan agar tahap konstruksi bisa segera dimulai,” ujar Dono Boestami, Direktur Utama PT MRT Jakarta.
Dono menjelaskan bahwa tender untuk under ground ini telah dilakukan sejak Juni 2011. Sehingga tidak ada waktu lagi untuk menunda proyek ini.
Untuk rute jalur elevated atau layang MRT sepanjang Lebak Bulus – Sisingamangaraja untuk groundbreaking MRTnya paling lambat akhir 2013. Konstruksi layang MRT ini akan dilakukan setelah menyerahkan detail engineering design (DED) dari pemenang tender. Tanda tangan kontrak akan dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2013 bersamaan dengan groundbreaking MRT.
“Konstruksi segera 10 Oktober tanda tangan. Terus mereka ajukan uang muka dan DED. Kalau bisa sebelum akhir tahun untuk elevated (ground breaking),” sebutnya.
Proyek MRT tahap I ini dimulai dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI dengan panjang jalur 15,7 km dan dimulai dari titik Dukuh Atas di Jalan Tanjung Karang, Jakarta Pusat. Konstruksi ini akan memakan waktu hingga Mei 2019.