
TANGERANG – Kereta layang atau Skytrain sudah mulai dioperasikan di seluruh terminal dan shelter building Bandara Internasional Soekarno-Hatta mulai Jumat (17/11) kemarin. Namun, untuk sementara, moda transportasi tersebut masih menggunakan satu track, yaitu Track A, dan rencananya minggu ini sudah bisa dioperasikan dengan menggunakan double track.
“Mungkin seminggu setelah pengoperasian ini, kami akan mulai mengggunakan Track B, karena track tersebut belum rampung seutuhnya,” jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin. “Track A saat ini kami operasikan ke Terminal 3, Terminal 2, shelter building, dan ke Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta.”
Awaluddin menambahkan bahwa Track B memang masih dalam proses pengerjaan. Jika sudah rampung, nantinya Terminal 2 dan Terminal 3 akan terhubung dengan jalur tersebut. Sementara, Terminal 3 sampai Terminal 1 menggunakan Track A. Perusahaan sendiri optimistis bahwa semua Skytrain bisa beroperasi secara penuh pada akhir November ini.
“Skytrain ditargetkan bisa beroperasi secara penuh pada akhir bulan ini, seiring dengan mulai beroperasinya kereta Bandara Soekarno-Hatta dari Stasiun Manggarai pada bulan Desember mendatang,” sambung Awaluddin. “Jadi, kalau asumsi kereta bandara beroperasi di bulan Desember, maka Skytrain sudah bisa mendukung (support).”
Skytrain atau APMS (Automated People Mover System) di Bandara Soekarno-Hatta bisa mengangkut sekitar 176 penumpang untuk sekali keberangkatan, atau meng-cover keseluruhan bandara yang akan looping dari Terminal 3 ke Terminal 2. Tidak hanya itu, nantinya pengoperasian Skytrain juga ditargetkan bisa dilanjutkan ke stasiun kereta bandara atau integrated building.
Sebelumnya, pada tahap pertama di bulan September lalu, Skytrain baru beroperasi dari Terminal 2 ke Terminal 3 dan sebaliknya. Jam operasional Skytrain saat itu terbagi menjadi tiga jadwal, yaitu pukul 07.00-10.00 WIB, 13.00-14.00 WIB, dan 17.00-19.00 WIB, dengan waktu tempuh antar-terminal hanya lima menit. “Saya tidak hafal jadwal yang baru, yang jelas tetap ada waktu untuk maintenance,” tutup Awaluddin.