Jakarta – Erupsi Gunung Merapi pada Jumat (11/5) kemarin memang cukup mengejutkan banyak orang, pasalnya Gunung Merapi meletus tanpa disertai tanda-tanda sebelumnya. Jika erupsi Gunung Merapi cukup berdampak pada industri penerbangan, perjalanan kereta api sejauh ini kabarnya justru tidak terlalu terganggu dengan hal tersebut.
“Saat ini perjalanan kereta api tetap normal,” ungkap Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Agus Komaruddin, Jumat (11/5) siang, seperti dilansir Kompas.
Menurut Agus, pihak PT KAI akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait pemantauan kondisi Gunung Merapi. Meski demikian, hingga kini abu vulkanik yang ditimbulkan dari erupsi Gunung Merapi masih belum mengganggu perjalanan kereta api. “Tadi jam 09.30 memang sempat ada hujan debu ringan dan intensitasnya rendah dan tidak mengganggu perjalanan kereta api, normal,” papar Agus.
Agus menegaskan bahwa hujan abu yang berlangsung di sekitar wilayah Gunung Merapi pada pukul 09.30 WIB kemarin tidak mengganggu jadwal perjalanan kereta api jarak jauh di kawasan tersebut. “Itu tidak mengganggu perjalanan kereta api, sampai saat ini semua perjalanan masih normal,” ucap Agus.
Walau demikian Agus mengaku bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi Gunung Merapi pasca erupsi. Hal ini dilakukan demi mewaspadai berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi. “KAI tetap mewaspadai segala kemungkinan dengan terus berkoordinasi dan memantau perkembangan dari BMKG. Jadi perjalanan kereta api tetap aman,” tutupnya.
Gunung Merapi dilaporkan meletus freatik pada Jumat (11/5) kemarin sekitar pukul 07.32 WIB pagi. Letusan Gunung Merapi disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah. Letusan dari Gunung Merapi tersebut melontarkan abu vulkanik, pasir, dan material piroklatik. Meski sempat meletus, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) masih menetapkan status Gunung Merapi di level 1 atau normal.