Hampir Rampung, Jalur Kereta Layang Medan-Kualanamu Siap Beroperasi Akhir 2018

Akhir Desember 2018 jalan layang Medan-Kualanamu sudah siap beroperasi - sumutpos.co

layang Medan- Kualanamu rupanya sudah hampir selesai. Hingga kini progres tersebut sudah mencapai 91% dan ditargetkan siap beroperasi pada akhir tahun 2018 ini.

“Sekarang sedang pemasangan bantalan , box girder, dan pci girder. Bantalan dan batu balas sudah tahap penyelesaian. Kami juga sedang merampungkan pengerjaan rel layang. Pekerjaan itu termasuk membangun depo di Pulo Brayan. Untuk stasiun di Kualanamu, tidak ada pengerjaan karena stasiunnya sudah dibangun,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara Fakhrul Rivai Hasibuan, Jumat (14/9), seperti dilansir Kompas.

Sebagai informasi, pembangunan rel tersebut sempat terganjal masalah penertiban pemukiman yang ada di sepanjang kanan dan kiri rel seperti di area Stasiun Kota Medan, kawasan Jalan Thamrin, sampai daerah Mandala, Medan. Akan tetapi saat ini jalur tersebut sudah bersih dan pengerjaannya bisa dikebut. “Kami harapkan, tahun 2018 pembangunan rel dan stasiun baru sudah rampung,” kata Kepala Seksi Lalu Lintas Sarana dan Keselamatan Perkeretaapian Balai Teknis Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara Iskandar.

Jalur layang Medan-Kualanamu memiliki panjang mencapai 8 km dan dibangun dari Stasiun Medan sampai kawasan Mandala. Rel tersebut termasuk bagian dari rel ganda jalur Medan-Kualanamu sepanjang 27,7 km yang dibangun dari tahun 2015 lalu. Rel tersebut sengaja dibangun di atas jembatan demi mengurai kemacetan lalu lintas yang ada di pusat Kota Medan karena penutupan perlintasan kereta di jalan raya.

Tak cukup sampai di situ, Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara pun memperbarui 4 stasiun yang terletak di jalur Medan-Kualanamu, antara lain Stasiun Medan, Stasiun Bandar Kalipah, Stasiun Aras Kabu, dan Stasiun Batang Kuis. Stasiun-stasiun tersebut dibangun lebih luas demi menunjang kenyamanan .

Dana yang dihabiskan untuk membangun rel layang dan stasiun, serta sarana sinyal kereta api diperkirakan menyentuh angka Rp 2 triliun. Kota Medan sendiri kini juga sedang membangun light rail transit (LRT) yang terhubung dengan bus rapid transit (BRT). LRT tersebut dibangun dari daerah Pancing Medan, masuk ke kota melalui Jalan Iskandar Muda sampai Pasar Induk Lauchi. Perkiraan biaya pembangunannya mencapai Rp 6,4 triliun.