SELURUH anggaran pembangunan jaringan trem disepakati ditanggung PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sehingga, KAI berhak untuk mencari sumber pendanaan lain di luar anggaran pendapatan anggaran negara (APBN). Salah satu caranya dengan menggandeng investor.
Dengan adanya keterlibatan investor, proyek tersebut diharapkan bisa segera dikerjakan. KAI memastikan, tarif tiket AMC akan tetap terjangkau masyarakat. Sebab, pemerintah tidak akan lepas tangan dan tetap akan memberikan subsidi harga tiket.
Kabid Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Dwijaja Wardhana menjelaskan bahwa pihaknya berupaya untuk meminimalkan subsidi. Salah satu caranya adalah mendayagunakan halte-halte sebagai kios-kios untuk berjualan atau untuk advertising. “Perkiraan kami, harga tiket Rp 6 ribu hingga Rp 10 ribu. Akan ada subsidi yang besarnya sekitar Rp 20 ribu–Rp 30 ribu,” ujarnya beberapa waktu yang lalu, sebagaimana dikutip Radar Surabaya.
“Negara mana pun yang memiliki AMC tetap memberikan subsidi. Nanti pihak investor juga kami beri kesempatan untuk menggali pendapatan dari advertising. Advertising ini kan bisa dipasang di halte maupun titik-titik strategis yang lain,” ujar Sekretaris Daerah Surabaya Hendro Gunawan.
Sementara itu, anggota FPDIP, Baktiono, meminta pemkot selektif dalam memberikan subsidi tiket. Jangan sampai subsidi tersebut jatuh atau diberikan kepada pihak yang tidak tepat. “Bisa jadi, yang mendapatkan subsidi justru orang-orang yang mampu. Kalau hanya untuk angkutan, berarti sama saja memberikan subsidi bagi kalangan menengah ke atas,” tandasnya.