PALEMBANG – Selepas gelaran Asian Games 2018, kereta ringan terpadu atau light rail transit (LRT) Palembang rencananya akan difungsikan sebagai angkutan transportasi massal. Nantinya, LRT ini akan melayani 13 stasiun, dari enam stasiun untuk saat ini. Ketika resmi dioperasikan, masyarakat yang akan menumpang LRT Palembang akan dikenakan tiket dengan harga mulai Rp5.000 per orang.
“LRT Palembang ini nantinya akan menjadi angkutan utama bagi masyarakat mulai bulan Oktober 2018. Nantinya, LRT sudah melayani 13 stasiun dan dalam waktu dua bulan ke depan pelayanan akan terus ditingkatkan,” ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dilansir Liputan6. “Selepas perhelatan Asian Games 2018, akan mulai dikenakan tarif untuk penggunaan layanan LRT ini.”
Budi menambahkan, tarif LRT Palembang nantinya adalah Rp5 ribu per orang. Namun, jika akan ke Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II, akan dikenakan harga tiket Rp10 ribu. “Pemerintah akan memberikan subsidi selama 3 tahun agar tarif tetap terjangkau masyarakat. Pelayanan LRT ini juga akan terus membaik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” lanjut Budi.
“Namun, selepas Asian Games 2018, akan ditutup untuk sementara waktu karena akan dilakukan tahapan uji coba untuk melihat seluruh permasalahan yang ada di kereta,” tambah Budi. “Masa uji coba semestinya dilakukan selama enam bulan. Namun, untuk di Palembang, hanya memakan waktu tiga bulan mengingat LRT ini harus segera digunakan.”
Sementara itu, Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, mengatakan bahwa transportasi LRT Palembang dirasa masih terlalu lamban. Ia pun meminta agar kecepatan LRT Palembang bisa ditambah. Sejauh ini, durasi waktu yang diperlukan LRT untuk berangkat dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II menuju Stadion Jakabaring sekitar 45 menit.
JK sendiri memang sudah mencoba naik LRT Palembang dari Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II menuju Stadion Jakabaring. Selama di dalam kereta, ia menilai seluruh fasilitas yang ada sudah sangat baik, bahkan tidak kalah dengan MRT Jakarta yang dibuat oleh Korea. “Semua sudah baik, tetapi saya suruh lebih cepat,” katanya.