Hari ke 4 Pelaksanaan Tarif Progresif dan Sistem E-ticketing

Kamis, 04 Juli 2013, hari ke 4 pelaksanaan dan masih masih banyak mengalami masalah di berbagai di Jabodetabek.

Liputan6 memberitakan mesin e-ticketing mancet terjadi terjadi di Stasiun Depok, Jawa Barat. Mancetnya mesin membuat antrian semakin panjang. Antrian yang semakin lama semakin panjang membuat penumpang menjadi kesal. Penumpang merasa dirugikan karena akibat mancetnya mesin membuat mereka terlambat melakukan aktivitas. Bahkan ada salah satu penumpang yang sudah lama mengantri harus mengulang antriannya kembali di mesin lain.

Berbeda dengan di Stasiun Tanah Abang, distasiun ini biasanya terjadi penumpukan penumpang saat jam pagi berangkat kerja dan siang saat jam pulang kerja. Karena hal ini petugas PT KAI memberikan pengumuman di stasiun lewat pengeras suara, bagi penumpang yang sehabis belanja dari Pasar Tanah Abang diminta untuk pulang naik jam 3 sore.

“Bagi yang belanja di Tanah Abang harap pulang jam 3 agar tidak terjadi penumpukan penumpang di stasiun,”suara pengumuman dari petugas yang dipantau oleh Liputan 6.

Hal ini dilakukan karena biasanya penumpang KRL commuter yang biasanya habis belanja dari Pasar Tanah Abang membawa barang bawaan yang banyak. Untuk itu petugas tidak ingin penumpang tidak bisa menaikki KRL saat jam ramai pulang kerja.

Selain itu pada hari ke 4 penerapan progresif dan sistem e-ticketing ini juga terjadi rel commuter line sekitar 30 menit pada kereta jurusan Serpong – Tanah Abang di Stasiun Sudimara, Tangerang Selatan. Akibatnya jalur ke-3 yang jarang terpakai menjadi pemberhentian sementara rangkaian kereta. Penumpang sangat mengeluhkan kondisi ini. Gangguan yang terjadi dibenarkan oleh Humas PT KAI Daop I Sukendar. Gangguan ini terjadi karena wesel atau sambungan kereta terkena serpihan batu kricak.

Tentang Mirza Pratiwi 347 Articles
Kontributor berita, berasal dari Madiun: pusat pengembangan industri kereta api di Indonesia. Saat ini sedang menyelesaikan studi Teknologi Informasi di Universitas Negeri Malang. Penulis yakin bahwa masalah transportasi di Indonesia akan lebih baik jika difokuskan pada pembangunan sistem transportasi masal.