Jakarta – Rencana PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) untuk menambah waktu lintas kereta (Headway) semakin mendesak keberadaan perlintasan sebidang. Teruntuk lintasan bogor, kereta bisa melintas tiap 3 menit sekali. Lintasan lainnya juga akan dibuat serupa dalam waktu dekat.
“Itu (penambahan headway) memang sudah menjadi program kami di KCJ,” ujar Eva Khairunisa, Juru Bicara PT KCJ kepada awak media di Jakarta, kemarin (15/12).
Penambahan Headway tersebut memungkinkan lalu lalang kereta semakin padat dan berpotensi meningkatkan angka kecelakaan, terlebih di perlintasan sebidang.
“Harus diberikan Flyover atau Underpass,” tegas Eva yang memandang bahwa perlintasan sebidang idealnya sudah dihilangkan.
Sependapat dengan Eva, Humas PT KAI Bambang Setyo Prayitno mengakui jika perlintasan sebidang sebenarnya harus ditutup. Namun, harus mendapat kesepakatan antara Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat.
“Berdasarkan amanat UU harusnya perlintasan tidak dibuat sebidang dan perlintasan liar harus ditutup, karena kaitannya dengan keselamatan manusia,” papar Bambang.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri telah menargetkan untuk menutup semua pelintasan sebidang di DKI Jakarta pada tahun 2018 mendatang. Tentunya agenda ini baru bisa direalisasi setelah Flyover dan Underpass selesai dibangun oleh Pemprov DKI.
“Untuk pelintasan sebidang, sekarang jumlahnya ada 19 pelintasan. Kami akan kurangi sedikit demi sedikit termasuk yang liar-liar sampai tidak ada sama sekali pada 2018,” kata Hermanto Dwiatmoko yang tengah menjabat sebagai Direktur Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.