Banyuwangi – PT KAI Daop IX Jember baru saja meluncurkan lori wisata dengan trayek Kalibaru Banyuwangi – Garahan Jember pada hari Minggu (20/3). Lori wisata ini resmi diluncurkan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Dirut Keuangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didik Hartantyo.
Dalam acara tersebut, hadir pula Kepala Kantor Pariwisata Jember Sandi Suwardi Hasan, jajaran forum pimpinan daerah Kabupaten Jember dan Banyuwangi, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta sejumlah pelaku wisata.
Dijelaskan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, lori wisata tersebut akan melewati jalur sepanjang 17 km yang terdiri dari perkebunan kopi, jembatan, lereng pegunungan, hingga terowongan kereta api sepanjang 690 meter yang dibangun pada masa penjajahan kolonial Belanda.
“Nanti akan kita kembangkan destinasi wisata perkebunan khususnya di Banyuwangi bagian barat. Di sini kan kawasan perkebunan kopi dan juga cokelat. Bisa jadi alternatif wisata selain pantai dan gunung,” kata Bupati Anas dengan Antusias.
Satu paket trip lori wisata berkapasitas 16 orang dihargai Rp 1,2 juta dengan estimasi waktu pulang pergi Stasiun Kalibaru – Stasiun Mrawan selama 50 menit. Lori akan berhenti sejenak di terowongan, jadi para wisatawan dapat mengabadikan momen tersebut lewat kamera masing-masing. Para wisatawan juga akan mendapat informasi seputar sejarah perkeretaapian Indonesia. Trip lori wisata dibuka pada hari Sabtu dan Minggu, namun jika Anda memesan di hari kerja akan tetap dilayani.
Menurut Anas, Keputusan PT KAI untuk mengoperasikan Lori wisata akan kembali menghidupkan sejumlah rel kereta yang sudah mati di sejumlah daerah seperti di Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi. Trip wisata ini juga memberi angin segar bagi beberapa hotel yang letaknya bersebelahan dengan Stasiun Kalibaru sebagai tempat finish lori wisata.
“Nanti lori wisata bisa dijadikan paketan wisata dari hotel,” ucapnya.