Hindari Tumpukan Pemudik, Solo Operasikan Kereta Tambahan

Untuk menghindari penumpukan pemudik, sejumlah tambahan mulai dioperasikan di Solo Balapan sejak Rabu (29/6). Puncak arus mudik di Kota Solo diperkirakan akan terjadi pada H-2 Lebaran Idul Fitri.

Budi Santosa selaku Kepala Stasiun Balapan Solo mengatakan, beberapa yang dioperasikan tersebut diantaranya adalah Api Lodaya (jurusan Solo-Bandung), serta Kereta Api Argo Lawu dan Kereta Api Dwipangga (jurusan Solo-Jakarta).

“Kami telah mengoperasikan sejumlah kereta tambahan. Total ada tiga kereta tambahan yang dioperasionalkan untuk mengangkut pemudik dari Jawa Barat ke Kota Solo,” sebutnya.

Kereta api tambahan tersebut memiliki kapasitas sembilan kelas . Untuk KA Lodaya, akan ada tambahan satu gerbong kelas eksekutif dan satu gerbong kelas bisnis.

“Jadi untuk Lodaya ada tambahan gerbong sekitar 44 kelas eksekutif dan 44 penumpang kelas bisnis,” terang Budi.

Di Stasiun Jebres Solo, jumlah penumpang yang turun meningkat hingga 120% dibandingkan hari-hari biasa. Stasiun Jebres dilintasi oleh beberapa kereta api jarak jauh, diantaranya KA Matramaja (jurusan Pasar Senin-Malang), KA Majapahit (jurusan Senen-Malang), dan KA Brantas (jurusan Senen-Kediri).

“Pada hari bisa paling hanya 100-150 penumpang, dan mulai beberapa hari terakhir sudah mencapai 250 hingga 300 penumpang,” ujar Wagimin, kepala Stasiun Jebres Solo.