Ilegal & Berbahaya, PT KAI Bakal Tutup Perlintasan Kereta Sebidang di Dekat Stasiun Garum

Ixfan Hendriwintok, Humas PT KAI Daop 7 Madiun - fspkep.or.id
Ixfan Hendriwintok, Humas PT KAI Daop 7 Madiun - fspkep.or.id

Blitar – PT Indonesia (KAI) berencana untuk menutup salah satu KA sebidang yang terletak di dekat Garum, Kabupaten Blitar. Penutupan perlintasan KA sebidang itu dilakukan lantaran dinilai tidak memiliki izin dan membahayakan yang melintasi jalur tersebut.

Menurut Manager Humas PT KAI Daop (Daerah Operasi) 7 Madiun, Ixfan Hendriwintoko, pihaknya telah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar terkait penutupan perlintasan KA sebidang tersebut. “Kami sudah sosialisasi ke warga sekitar. Sekarang tinggal menunggu izin dari Dishub. Kalau Dishub tidak mengizinkan akan kami tutup,” kata Ixfan, seperti dilansir Jatimtimes.

Ixfan menjelaskan bahwa awalnya perlintasan itu hanyalah jalan setapak sebidang dengan perlintasan api yang dibuat oleh warga tanpa izin. Mulanya perlintasan ilegal itu hanya dilalui oleh para pejalan kaki, namun lama-kelamaan juga dilewati kendaraan seperti sepeda motor dan mobil. “Saat ini kondisi perlintasan sebidang tak berizin itu mengganggu kereta api dan membahayakan masyarakat sendiri. Dari awal tahun 2018 ini banyak di perlintasan tersebut, jadi akan ditutup,” papar Ixfan.

Lebih lanjut Ixfan mengungkapkan, di kawasan Kota/Kabupaten Blitar setidaknya terdapat 58 perlintasan kereta api sebidang. Dari jumlah tersebut, jumlah perlintasan KA sebidang yang sudah berpalang pintu dan berpenjaga hanya sekitar 18 perlintasan, sedangkan sisanya, yakni 40 perlintasan masih belum berpalang pintu dan tidak berpenjaga.

Beberapa waktu lali PT KAI Daop 7 Madiun juga sempat menutup jalan setapak sebidang liar yang ada di wilayah Desa Rejotangan, Kabupaten Tulungagung menggunakan bantalan beton untuk menutup akses kendaraan yang hendak melewati jalur tersebut. “Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak membuat perlintasan sebidang tanpa izin ke Dishub maupun PT KAI. Karena dampaknya cukup besar baik buat perjalanan kereta api maupun masyarakat,” jelas Ixfan.