Ini dia, 5 Jenis Kereta Api Menurut Lintasannya

merupakan sarana massal di darat yang terdiri dari 2 lokomotif penggerak (biasanya diposisikan di depan dan belakang) dan gerbong penumpang yang bisa juga berfungsi sebagai gerbong barang. Pada api penumpang, biasanya kereta juga dilengkapi dengan satu gerbong khusus yang berfungsi sebagai dapur. Menurut bentuk lintasannya, kereta api dibagi menjadi 2 yaitu konvensional dan . Sedangkan menurut letak lintasannya, kereta api dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Surface (permukaan), (melayang), dan (bawah tanah).

Kereta KONVENSIONAL

Kereta api jenis ini melintas di rel konvensional, seperti yang biasa kita jumpai di Indonesia. Rel kereta terdiri dari 2 batang besi yang diletakkan pada bantalan kayu atau bahan pengganti lainnya. Rel konvensional yang terletak di daerah dengan tingkat kemiringan tinggi biasanya dibuat bergerigi yang diposisikan di bagian tengah rel. Kereta yang melaju di atas lintasan inipun juga harus disertai dengan lokomotif yang dilengkapi roda gigi.

Umumnya kereta api konvensional menggunakan bahan bakar batubara, uap, dan diesel. Kereta api konvensional umumnya mengeluarkan suara berisik akibat adanya proses pembuangan uap yang memunculkan bunyi yang khas.

Kereta MONORAIL

Monorail

Kereta api jenis monorail atau ini adalah kereta api yang melintas di rel yang berbentuk sebatang besi yang terletak di tengah. Bentuk monorail yang jauh lebih efisien membuat kereta monorail biasanya digunakan sebagai alat transportasi di kota-kota besar.

Lintasan monorail yang bisanya diletakkan melayang atau di bawah tanah memungkinkan monorail untuk beroperasi lebih padat, karena tidak memerlukan pintu perlintasan kereta, sehingga tidak mengganggu transportasi darat lainnya. Di Jepang monorail dapat melintas setiap 2 hingga 5 menit, namun berbeda dengan Jakarta yang tidak dapat mengoperasikan monorail kurang dari 10 menit karena masih terdapat banyak pintu perlintasan kereta.

Kereta SURFACE (permukaan)

Kereta Surface merupakan yang paling umum di seluruh dunia, karena lintasannya terletak di atas permukaan tanah dan sejajar dengan jalan raya. Biaya yang diperlukan untuk membangun lintasan kereta ini juga yang paling murah dibandingkan Elevated dan Subway. Pembangunan rel kereta jenis ini dibangun secara besar-besaran di seluruh dunia pada masa sebelum Perang Dunia II.

Elevated

Kereta ELEVATED (layang)

adalah kereta yang memiliki lintasan di yang dibangun dengan bantuan tiang-tiang penyangga. Di Jakarta sudah ada 1 lintasan kereta layang yang sudah rampung yaitu dari Manggarai menuju Kota melewati Gambir dan rencananya akan dibuat 1 lagi yaitu dari Senayan menuju Kuningan yang akan dikerjasamakan dengan pihak Malaysia. Sebagai info, biaya yang diperlukan untuk membangun lintasan kereta layang adalah 3 kali lipat dari biaya pembuatan lintasan surface dengan jarak yang sama, itulah mengapa di Indonesia masih sangat jarang ditemukan lintasan ini.

Kereta SUBWAY (bawah tanah)

Subway

Kereta subway adalah kereta yang memiliki lintasan di bawah permukaan tanah. Lintasan kereta jenis ini biasanya dibangun dengan membuat terowongan di bawah tanah. Lintasan subway memungkinkan juga untuk digunakan mengangkut hasil pertambangan yang letaknya di bawah tanah. Lintasanya yang khusus praktis membuat kereta jenis ini menjadi primadona di kota-kota besar di seluruh dunia seperti Tokyo, Hongkong, Seoul, Paris, New York, Berlin dan masih banyak lagi. Di Jepang sendiri, pembangunan lintasan subway sudah digagas sejak 1905. Di Indonesia, rencananya subway akan dibangun di segmen Dukuh Atas menuju Kota Jakarta. Masalah biaya, tak tanggung lintasan ini bisa menghabiskan dana 7 kali lipat dari pembuatan lintasan di permukaan untuk jarak yang sama jauhnya.